Sementara itu, 4 unit sepeda motor listrik telah disalurkan.

Data tersebut didapat dari Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira), Jumat, 23 Juni 2023.

Dengan demikian, batas subsidi sepeda motor listrik masih cukup tinggi yakni 198.380 unit dalam 3 bulan program beroperasi.

Febri Hendri Antoni Arif, selaku Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui pencapaian subsidi sepeda motor listrik masih sangat kecil dibandingkan target 200.000 motor listrik hingga akhir tahun 2023.

Menurut Febri, belum terealisasinya sepeda motor listrik karena masyarakat selalu memantau perkembangan teknologi motor listrik di Tanah Air.

“Program yang sedang berjalan ini kurang berkembang karena wait and see masyarakat terhadap program ini,” kata Febri saat dihubungi, Jumat.

Febri mengatakan, sosialisasi terkait tujuan percepatan peralihan sepeda motor listrik harus gencar dilakukan.

Selain itu, ia juga mengatakan, peran industri dan dealer di setiap daerah sangat dibutuhkan untuk mendorong pembelian motor listrik dengan program subsidi pemerintah.

“Kementerian Perindustrian sedang berupaya untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik baterai (KLBBB) untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak,” katanya.

Febri melanjutkan, pemerintah menargetkan produksi motor listrik yang diperkirakan mencapai 12 juta pada 2035 mampu menekan konsumsi minyak sebesar 18,86 juta barel.

“Selain itu, produksi KBLBB pada tahun 2035 diharapkan dapat menghasilkan 1 juta mobil listrik yang dapat mengurangi konsumsi minyak sebesar 12,5 juta barel,” ujarnya.

Selain itu, kata Febri, pihaknya tidak menutup kemungkinan pemerintah akan memperluas persyaratan penerima subsidi sepeda motor listrik dengan skema Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua.