KABARKIBAR.ID – Keberadaan insentif motor listrik akan dievaluasi oleh pemerintah lantaran sepinya peminat.

Ini juga dilakukan karena di Indonesia sendiri masih minim peminat sepeda motor ramah lingkungan ini.

“Besok ini mau kami bahas (soal insentif motor listrik), jadi mau difinalkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam acara Bursa Karbon di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.

Meski begitu, Luhut menyebut aturan insentif motor listrik di Indonesia akan disesuaikan dengan yang diterapkan beberapa negara tetangga.

Dengan ini, diharapkan mampu menggugah masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik.

“Kami pada dasarnya sejalan dengan setiap pengaturan insentif yang dibuat oleh negara-negara di sekitar kami,” katanya.

Penerimaan konsumen terhadap motor listrik bersubsidi jalannya bisa dibilang lambat.

Sejauh ini baru puluhan unit yang terdistribusi dari total target 200.000 unit hingga akhir 2023.

Menurut situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira.id), kuota pembelian sepeda motor listrik bersubsidi sepanjang tahun saat ini masih ada sebanyak 198.901 unit, per Kamis, 20 Juli 2023.

Artinya, pesanan sepeda motor listrik bersubsidi hanya mencapai 1.099 unit.

Sedangkan hingga saat ini, 967 konsumen telah menyelesaikan prosedur pendaftaran.

Kemudian ada 96 konsumen yang terverifikasi.

Dan tercatat hanya 36 motor listrik bersubsidi yang sudah dipasarkan.

Alasan Mengapa Insentif Motor Listrik Subsidi Sepi Peminat

Sebelumnya, Pelaksanaan subsidi sepeda motor listrik hingga saat itu baru tercatat sebanyak 812 unit.