Menurut Panitia Haji, kejadian ini terjadi karena bus terlambat menjemput akibat terjepit jamaah lain yang memenuhi dan memadati jalan.

Oleh karena itu, bus tidak bisa masuk untuk membawa jemaah haji dari Indonesia.

“Mohon doanya, ribuan jamaah berada di Muzdalifa dari waktu malam hingga jelang zuhur, mereka menahan haus dan lapar,” kata Maman dalam pesan tertulis.

Maman berharap pemerintah bisa segera mengirimkan bantuan air dan makanan serta evakuasi.

Anggota Timwas Haji DPR, Syarief Abdullah, juga membenarkan dan menerima foto dan video terkait jemaah Indonesia yang terlantar dan pingsan di Muzdalifah.

“Saya dapat kabar ada yang pingsan. Ini berita duka cita dari Indonesia. Saya sangat berharap ini segera diurus,” ujarnya.

Ia mendapat informasi bahwa jemaah Kalimantan Barat masih terlantar hingga pukul 12.20 menurut waktu setempat.

Jemaah Haji Indonesia Sudah Meninggalkan Muzdalifah

Kemacetan di jalur Mina-Muzdalifah telah teratasi.

Bus yang membawa jemaah perjalannya lebih lancar mencapai Muzdalifah sehingga mempercepat proses pemberangkatan.

“Alhamdulillah kemacetan sudah teratasi. Bus sudah mulai mengangkut jemaah ke Mina,” jelas Hilman Latief, selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Hilman menyusul langsung ke Muzdalifah untuk melihat kondisi jemaah haji Indonesia.

Hilman pun memberikan penjelasan kepada jemaah sekaligus meminta Mashariq segera menyelesaikan masalah tersebut.

Ia didampingi Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Kasatop Armina Harun Al Rasyid, Kabit Siskohat Hasan Affandi dan beberapa petugas.

“Sekitar pukul 13.30 waktu Saudi, seluruh jemaah haji Indonesia sudah naik bus menuju Mina,” lanjut Hilman.

Menurutnya, tertundanya proses evakuasi antara lain karena kemacetan di jalur bus taraddudi (shuttle) yang membawa jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Jemaah dari berbagai negara juga mengambil rute ini ketika tiba di Mina, sehingga meningkatkan kepadatan jalan raya.