Pandangan yang sama diutarakan oleh komentator sepak bola senior, M. Kusnaeni. Menurutnya, sanksi yang ringan ini seharusnya dijadikan kabar baik bagi sepak bola Indonesia.

“Kita dapat mengatakan bahwa FIFA memahami masalah yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Mereka menganggap Indonesia sebagai negara penting dalam dunia sepak bola, sehingga mereka tidak gegabah dalam memberikan sanksi,” ujar Kusnaeni.

“Dalam kasus Piala Dunia U-20, Indonesia sebenarnya tidak menolak untuk menjadi tuan rumah, dan Presiden RI Joko Widodo pun menyatakan hal tersebut. Namun, FIFA melihat bahwa Indonesia belum siap setelah melihat berbagai macam gejolak domestik,” jelasnya.

Kusnaeni menambahkan bahwa ke depannya, pemerintah dan PSSI harus bekerja sama dalam melakukan transformasi sepak bola nasional. Transformasi sepak bola Indonesia harus dilaksanakan secara bersama-sama, karena Indonesia adalah negara besar dalam dunia sepak bola internasional.

“Meskipun kita belum mencapai prestasi yang memuaskan, FIFA melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar. Kita memiliki massa sepak bola fanatik yang banyak, mungkin yang terbaik di Asia. Sepak bola Eropa mungkin menjadi tren saat ini, tetapi masa depan sepak bola ada di Asia dan Afrika. FIFA memperhatikan hal ini, jadi jangan kecewakan mereka,” pungkas Kusnaeni.