Saat ini, jemaah haji memasuki tahap pemaketan layanan dan proses pemvisaan.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Saiful Mujab, mengungkapkan bahwa sebanyak 208.819 jemaah telah melunasi Bipih 1444 H, termasuk jemaah yang masuk dalam kuota cadangan.

Pelunasan kuota dasar secara nasional sudah terpenuhi.

Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji sebanyak 221.000, terdiri dari 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.

Dengan 208.819 jemaah yang telah melunasi, terdapat kelebihan kuota cadangan sebanyak 5.499 jemaah.

Hal ini berarti jumlah jemaah yang melunasi Bipih telah melebihi kuota dasar secara nasional yang mencapai 203.320 jemaah haji reguler.

Jemaah haji Indonesia dijadwalkan untuk berangkat ke Tanah Suci pada pekan depan, tepatnya pada tanggal 24 Mei 2023.

Gelombang pertama jemaah akan berangkat menuju Madinah untuk menjalani ibadah Arbain sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah.

Kementerian Agama sedang mempercepat proses pembuatan visa bagi jemaah yang akan berangkat haji tahun ini.

Saiful menyebut bahwa proses pemvisaan telah mencapai 90 persen, yang menunjukkan kemajuan signifikan.

Kepastian pelunasan Bipih dan pemenuhan kuota haji memberikan harapan bagi jemaah haji Indonesia untuk dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.

Selain itu, percepatan proses pemvisaan juga memberikan kelegaan dan memastikan kelancaran dalam pemberangkatan jemaah.

Pelaksanaan ibadah haji adalah momen penting bagi umat Islam Indonesia.

Melalui persiapan yang matang dan kerja sama yang baik antara Kementerian Agama, Badan Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dan semua pihak terkait, diharapkan jemaah haji dapat menjalankan rangkaian ibadah dengan baik dan mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal.