Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap kembali munculnya lokasi yang disebut sebagai “sarang” bagi kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Kepala Seksi Taman Sudin Tamhut Jaktim, Yanti Rosanna, dalam wawancara dengan Republika.co.id pada Kamis, 27 Juli 2023, menyampaikan bahwa telah dilakukan pemasangan sepuluh lampu tembak di Hutan Kota Cawang.

Proses pemasangan ini masih berlanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan penerangan di kawasan tersebut secara maksimal.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah kelompok LGBT yang biasanya merasa nyaman berkumpul di tempat yang gelap kembali beraktivitas di area tersebut.

Selain fokus pada penerangan, Sudin Tamhut Jaktim juga melakukan perbaikan pada fasilitas lainnya, khususnya pagar di Hutan Kota Cawang.

Sejumlah bagian pagar hutan kota mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki guna memastikan keamanan dan keindahan kawasan tersebut.

Saat ditanya tentang kemungkinan pemasangan kamera tersembunyi atau Closed Circuit Television (CCTV), Yanti menjelaskan bahwa hal itu belum dilakukan karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Pemasangan CCTV memerlukan infrastruktur seperti koneksi internet dan WiFi, serta instalasi yang memerlukan perencanaan dan jadwal pelaksanaan.

Sebelumnya, Hutan Kota Cawang telah menjadi perbincangan banyak orang karena dianggap sebagai tempat berkumpulnya kelompok LGBT.

Menurut keterangan warga sekitar, kelompok tersebut sudah berada di kawasan tersebut selama satu dekade.

Meskipun sempat digerebek oleh warga, kelompok LGBT tersebut kembali lagi untuk berkumpul di Hutan Kota Cawang.

Menyikapi situasi tersebut, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, menyatakan bahwa sejak Selasa, 25 Juli 2023, penjagaan kawasan Hutan Kota Cawang dilakukan selama 24 jam penuh oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.

Pengawasan ini dilakukan secara intensif untuk mengawasi pergerakan kelompok LGBT dan mencegah aktivitas ilegal di kawasan hutan tersebut.