Presiden menegaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup di pasaran, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap potensi kelangkaan akibat turunnya produksi akibat kekeringan.

“Artinya, nanti ada stok 2 juta (ton). Itu pun masih akan kami tambah lagi 1 juta (ton) untuk memastikan bahwa stoknya itu ada, sehingga kita tidak khawatir karena kekeringan produksi turun. Ada stoknya,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa berkurangnya stok beras ini disebabkan oleh kondisi kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.

Hal ini merupakan dampak dari fenomena cuaca seperti Super El Nino yang berdampak pada penurunan produksi pertanian.

Dalam kunjungannya ke Pasar Bali Mester Jatinegara, Presiden Jokowi tidak hanya memantau harga dan pasokan bahan pokok, tetapi juga menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dan pedagang yang membutuhkan.

Selain itu, Jokowi juga berinteraksi dengan pedagang di los basah yang menjual daging, ayam, cabai, dan bumbu dapur lainnya.

Kunjungan Presiden Jokowi ke pasar ini menjadi upaya nyata pemerintah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah tantangan ekonomi dan cuaca yang dihadapi oleh masyarakat.

Pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap kebutuhan pokok mereka, termasuk beras, yang merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia.