Sebagai Wali Kota Solo, sudah sewajarnya ia menjamu pengunjung di daerahnya, terutama pejabat tinggi negara.

“Bahkan Pak Anies pun saya dampingi. Tuan rumah harus ikut mendampingi tamu,” kata Gibran.

Gibran menegaskan pertemuan dengan Prabowo tidak ada kaitannya dengan deklarasi dukungan relawan kepada Prabowo.

Ia berada di luar forum saat Prabowo memberikan orasi kepada para relawan.

“Kemarin itu saya hanya makan malam saja. Urusan pencapresan kan kemarin saya minggir. Aku kan tidak ikut ketika beliau (Prabowo) orasi dan lain-lain kan saya minggir. Saya kan nggak ikut-ikut,” katanya.

Keputusan para relawan untuk mendukung Prabowo, kata Gibran, sepenuhnya merupakan kehendak murni aspirasi arus bawah.

Dia menyatakan bahwa para relawan bertindak atas kebijakan mereka sendiri.

“Yang namanya relawan itu tidak bisa dipaksa. Harus ke sini, harus ke situ, tidak bisa. Relawan itu orang-orang yang kritis, objektif,” katanya.

Lebih lanjut, Gibran tidak menampik jika saat ini relawan terbagi menjadi dua kelompok besar. Ada yang mendukung Prabowo, ada yang mendukung Ganjar.

“Memang ada yang ndukung Pak Prabowo, ada yang ndukung Pak Ganjar. Kalau saya disuruh ngumpulin pendukungnya Pak Ganjar, pasti kemarin lebih banyak lagi yang datang,” ujarnya.

Statement Gibran

Sebelumnya, pemanggilan Gibran oleh DPP PDI Perjuangan dikabarkan terkait dengan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menanggapi isu yang viral beredar, Gibran memberikan penjelasan.

Putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan pertemuannya dengan Prabowo hanya sebatas menemani.

“Seperti itu (mendampingi) bukan berarti saya mendukung ya. Itu tidak pernah keluar dari mulut saya. Kemarin menjemput beliau, mengajak makan beliau sebagai menteri,” kata Gibran seperti dikutip pada Minggu, 21 Mei 2023.

“Kalau doa-doa yang lain, berkhianat, didoakan, dilaknat, saya terima itu. Besok, Senin (22/5/2023), dipanggil DPP PDI-P, ya berangkat, saya manut,” ujarnya lagi. ***