KABARKIBAR.ID- Kasus Penyakit Antraks mencuat lagi yang disebabkan bahteri Bacillus telah menelan korban jiwa di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Setidaknya  tiga warga dilaporkan meninggal akibat infeksi penyakit Penyakit Antraks, yang dipicu oleh konsumsi daging sapi saat perayaan Idul Adha 1444 yang lalu.

Penyakit Penyakit Antraks yang biasanya menyerang hewan ternak, kini menyerang manusia melalui hewan yang dikomsumsi.

Penyakit kulit yang disebabkan Penyakit Antraks ini, tidak sampai menimbulkan gangguan yang bisa menyebabkan kematian.

Kini, Antraks bisa menimbulkan kematian kepada seseorang akibat infeksi penyakit ini.

Penyakit antraks tidak bisa begitu saja menular dari manusia ke manusia lainnya.

Penularannya hanya bisa dari hewan ke manusia dengan cara mengkomsumsi daging hewan tersebut.

Antraks sendiri merupakan penyakit pada hewan ternak dan hewan liar, khususnya pemakan rumput (bersifat zoonosis).

Antraks sering disebut juga sebagai penyakit tanah dan ada 3 tipe dalam penularanya yaitu : Antraks cutaneous, Antraks paru, dan Antraks usus.

Terutama Antraks usus yang dapat menyebabkan 25-60% penderita meninggal dunia.

Penyebab Penyakit Antraks

Antraks disebabkan oleh Bacillus anthracis termasuk bakteri batang gram positif, bersifat aerob (facultative anaerob.

Bakteri ini dapat membentuk spora bila dalam kondisi lingkungan yang kurang sesuai.

Bahkan spora dapat bertahan hingga 40 tahun di dalam tanah yang merupakan sumber penularan pada ternak yang masuk melalui saluran pencernaan.

Basil Antraks dapat menghasilkan toxin yang menyebabkan kematian walaupun telah dilakukan pengobatan dengan antibiotik.

Penyakit ini hidup daerah beriklim tropis maupun sub tropis di seluruh dunia.

Penyakit Antraks timbul secara enzootis pada saat tertentu sepanjang tahun disebut daerah endemis Antraks.

14 provinsi  di Indonesia Sebagai Daerah Endemis Antraks

  • Sumatera Barat
  • Jambi
  • Jawa Barat
  • Jawa tengah,
  • DKI Jakarta
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Tengah
  • Nusa Tenggara Barat,
  • Nusa Tenggara Timur
  • DI Yogyakarta,
  • Jawa Timur
  • Sulawesi Barat
  • Gorontalo

Gelaja Penularan Penyakit Antraks Pada Manusia

Seseorang dapat terkena penyakit Antraks dalam kurun waktu 1–5 hari setelah terpapar bakteri Antraks, ketika sudah berada di dalam tubuh.

Bakteri Antraks akan berkembang biak lalu menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit Antraks.

Proses penularan penyakit antraks pada manusia bisa melalui beberapa cara.

Berikut Ini Adalah Penjelasannya:

Infeksi Antraks Melalui Luka Terbuka di Kulit

Infeksi melalui luka terbuka merupakan cara penularan penyakit Antraks yang paling umum terjadi pada manusia.

Gejalanya meliputi:

  • Benjolan kemerahan di kulit yang terasa gatal dan perih, dengan bagian tengah berwarna kehitaman
  • Pembengkakan dan nyeri pada kelenjar getah bening di sekitar kulit yang terinfeksi
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Lemas
  • Mual muntah
  • Infeksi anthrax melalui saluran pernapasan

Hal ini bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri anthrax, sehingga bakteri dapat memasuki paru-paru.

Tanda-tanda seseorang terkena penyakit anthrax melalui udara di antaranya: