6 Terobosan PSSI Untuk Liga 1
Aspek Bisnis
Terobosan pertama di Liga 1 melalui PSSI ingin mengembangkan Liga 1 yang menonjol dari aspek bisnis yang mengambl contoh di liga Jepang dan Jerman.
Erick Tahir mengatakan, sistem di Liga Jepang dan Jerman bisa diterapkan dan diadopsi ke sepak bola Indonesia.
Menurutnya dari aspek bisnis menjadi dasar penting kualitas klub dan liga menjadi bagus dan akan mengalami kemajuan.
“ Bayangkan kualitas bola sebuah negara maju ketika ada komersialnya, benchmarking dengan Jepang pendapatannya hampir 200 juta USD,” kata Erick.
Lebih lanjut Erick Thohir mengatakan, karena mereka punya fasilitas latihan luar biasa, itulah kenapa tim sepak bola Jepang punya program yang kuat dan bagus karena dia punya fondasi keuangan yang kuat,” lanjutnya.
Kemudian Jerman dengan pendapatan liga mencapai lebih dari US$4,2 miliar, terbesar kedua setelah Inggris.
“ Artinya jika organisasi punya pendanaan yang kuat, maka kualitas liga akan naik,” lanjut Erick.
LED E-Board
Untuk musim 2023/2024 klub harus memiliki LED E-Board atau papak iklan elektrik
Erick mengatakan diharapkan semua klub Liga 1 akan memiliki LED E-Board atau papak iklan elektrik, yang biasa digunakan di pinggir lapangan stadion untuk sponsor.
“Keren kan seperti Liga Inggris, ini pertama kali seluruh klub punya LED E-Board agar sponsor bisa pasang disant. Ya, kayak TV gitu,” lanjutnya.
VAR dan Renovasi Infrastruktur
PSSI akan menyiapakan teknologi (VAR )Video Assistant Referee teknologi video yang digunakan untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan selama pertandingan sepak bola.
Teknologi Var akan diadopsi untuk musim Liga 1 2023-2024.
Implementasinya pun sejalan dengan renovasi yang sudah dianggarkan pemerintah.
“ VAR yang dimulai pada Februari 2024, dan juga adanya renovasi 22 stadion dengan dana Rp1.9 triliun yang akan ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi,” ujar Erick.
Adanya renovasi stadion sesuai blue print PSSI yang sudah disampaikan ke FIFA.
Kualitas Wasit
PSSI sendiri untuk musim Liga 1 2023-2024 sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit.
Sehingga PSSI kemudian mengadakan pelatihan yang disupervisi oleh wasit dari Jepang.
“Kita sudah training sekarang. Sekarang ada dua wasit Jepang, sedang training 15-20 Juni kalau tidak salah,” kata Erick.
Erick melanjutkan, ada satu wasit yang fokus mereview wasit di liga secara independen profesional, juga ada satu wasit yang nanti mentoring ke daerah-daerah supaya standarnya sama.
Format Pemain Asing
PSSI juga melakukan terobosan dengan menerapkan format baru peraturan jumlah pemain asing.
Padua musim Liga 1 2023-2024 akan memakai dengan format lima pemain asing bebas plus satu dari Asia Tenggara.
Soal regulasi pemain asing Asia Tenggara, Erick mengatakan tujuan pihaknya membuat regulasi itu agar Liga 1 menjadi kompetisi nomor satu di ASEAN.
“Apalagi sekarang kita punya standar sesuai aturan AFC 5+1. Akan tetapi, kalau mau jadi liga nomor satu di AEAN, ya kita perlihatkan pemain ASEAN terbaik yang main di Liga Indonesia,” tutur Erick.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan