Pengumuman perubahan logo menjadi “X” dan serangkaian kebijakan kontroversial Elon Musk ini menunjukkan sifat inovatif dan eksentrik dari sang miliarder.

Walaupun beberapa langkahnya menuai kritik dan kontroversi, tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Elon Musk selalu berhasil menghebohkan dan membuat dunia teknologi dan media sosial tak pernah kehilangan sorotan.

Dari X.com Hingga Masa Depan Logo Twitter, Obsesi Elon Musk dengan Huruf “X”

Elon Musk, seorang miliarder dan inovator ternama, memiliki obsesi terhadap huruf “X” yang telah menyertai perjalanannya dalam kehidupan pribadi dan karier profesionalnya selama 25 tahun terakhir, sejak tahun 1999.

Obsesi Elon Musk terhadap huruf “X” dimulai ketika ia mendirikan perusahaan ambisius bernama X.com.

Dalam visinya, merek “X” diharapkan bisa merevolusi industri keuangan.

Namun, awalnya perusahaan ini berjalan tidak begitu mulus karena kemudian merger dengan salah satu pesaingnya dan bertransformasi menjadi PayPal.

Ashlee Vance, penulis biografi tentang Elon Musk berjudul “Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan the Quest for a Fantastic Future”, mengungkapkan obsesi miliarder ini terhadap “X”.

Vance mencatat bahwa meskipun banyak orang mencoba membujuknya untuk mengganti nama perusahaan karena mengandung sindiran seksual, Elon Musk tetap menyukai nama “X.com” dan mempertahankannya dengan teguh.

Setelah beberapa waktu berlalu, pada tahun 2017, Elon Musk akhirnya berhasil membeli kembali domain “X.com” dari PayPal.

Ia bahkan menyatakan bahwa domain tersebut memiliki nilai sentimental yang sangat tinggi baginya.

Tidak hanya berhenti di situ, obsesi terhadap huruf “X” juga tercermin dalam keputusannya untuk mengganti logo Twitter menjadi simbol “X” pada tanggal 24 Juli 2023.

Hal ini tentu saja mengundang berbagai spekulasi dan perhatian dari para pengguna Twitter dan masyarakat luas.

Selain perubahan logo, Elon Musk juga mengumumkan kebijakan baru lainnya di Twitter, seperti membatasi jumlah tweet yang bisa dibaca oleh pengguna.

Langkah ini kemungkinan merupakan strategi Twitter untuk menarik lebih banyak pengguna dan mengatasi persaingan dengan platform lain, termasuk Threads yang baru-baru ini mengadopsi konsep Twitter.

Para ahli teknologi mengamati perubahan ini dengan cermat, karena Twitter memiliki peran penting dalam perekonomian digital dan media sosial.

Keputusan kontroversial Elon Musk dalam mengambil langkah-langkah radikal untuk mengembangkan dan meningkatkan citra Twitter menunjukkan sifat inovatifnya yang telah terbukti dalam perusahaan lainnya seperti Tesla dan SpaceX.

Namun, tentu saja, perubahan ini juga menuai beragam respons dari pengguna Twitter.

Ada yang mendukung dan menganggapnya sebagai langkah maju yang menarik, sementara ada pula yang skeptis dan mencurigai tujuan sebenarnya di balik perubahan tersebut.

Logo Twitter saat ini, dikenal sebagai “Larry the Bird,” telah menjadi ikonik dan melambangkan identitas aplikasi selama bertahun-tahun.

Perubahan logo menjadi huruf “X” mencerminkan ambisi untuk memberikan sentuhan segar dan modern pada citra Twitter.

Bagi Twitter, tugasnya tidaklah mudah. Meningkatkan jumlah pengguna dan tetap relevan dalam persaingan ketat dengan platform lain adalah tantangan besar.

Namun, dengan kehadiran Elon Musk yang selalu mencari inovasi dan langkah-langkah berani, mungkin saja Twitter akan berhasil menghadapinya dengan baik.

Bagaimanapun, kisah tentang obsesi Elon Musk dengan huruf “X” tidak berakhir di sini.

Para penggemar dan pengamat dunia teknologi terus memantau perkembangan apa yang akan dilakukan oleh miliarder yang memiliki visi besar ini.

Apakah “X” akan menjadi merek atau entitas lain di masa depan untuk menghubungkan berbagai bisnis milik Elon Musk seperti Neuralink, SpaceX, Tesla, dan The Boring Company? Hanya waktu yang akan menjawabnya.