KABARKIBAR.ID- Kantor kejaksaan Ekuador mencatat 31 orang tewas akibat gelombang kekerasan di penjara Guayas 1 , salah satu penjara paling berbahaya di negara tersebut.

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso telah mengumumkan keadaan darurat 60 hari di seluruh sistem penjara negara itu menyusul kematian seorang wali kota.

Kantor kejaksaan menaikkan jumlah korban dari 31 menjadi 18 pada Selasa malam, 25 Juli 2023 setelah sekitar 2.700 tentara dikerahkan untuk menguasai penjara Guayas 1 yang penuh sesak di kota pelabuhan Guayaquil.

Kantor kejaksaan Ekuador membagikan pesan lewat Twitter mengenai kekerasan itu, selain jumlah korban tewas juga meningkatkan jumlah korban terluka menjadi 14 orang.

“ Pertempuran antara geng-geng yang bersaing di sana telah menyebabkan 14 orang terluka,” cuit Kantor Kejaksaan.

Pemerintah, melalui sekretariat komunikasinya Segcom, mengatakan kendali total kini telah diperoleh kembali di Guayas 1, yang menampung lebih dari 5.600 narapidana.

Dikatakan sekitar 120 petugas penjara juga telah dibebaskan setelah disandera di enam penjara di seluruh negeri. Tidak ada informasi resmi tentang dugaan mogok makan di beberapa penjara.

Sebelumnya, Guillermo Lasso memerintahkan polisi dan pasukan militer untuk menegaskan kontrol atas penjara negara Amerika Selatan itu.

Presiden Guillermo Lasso mengatakan dalam sebuah keputusan bahwa narapidana di Guayaquil menggunakan senjata api selama kerusuhan dan membakar fasilitas menggunakan tangki bensin.

Keputusan itu mengatakan bahwa setidaknya satu dari korban tewas dalam kekerasan itu telah dipenggal.

“Dengan upaya, komitmen, dan kerja terus menerus, kami akan bergerak maju dan memulihkan perdamaian yang telah diambil oleh kejahatan terorganisir dari kami,” kata Presiden Guillermo Lasso dalam sebuah posting di platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Kita harus lebih bersatu dari sebelumnya untuk memenangkan pertempuran ini,”katanya lagi.

Beberapa jam setelah keputusan tersebut, gelombang kekerasan baru dilaporkan di kota Esmeraldas, di mana 15 penjaga penjara dan dua staf lainnya disandera di penjara setempat, kata pemerintah.

Di Esmeraldas sendiri, unit polisi diserang, bahan peledak ditempatkan di pom bensin dan beberapa mobil dibakar.

Kantor kejaksaan agung mengatakan di media sosial bahwa satu warga sipil terluka dalam serangan bom molotov di kantornya di sana.

Keadaan darurat terbaru adalah yang kedua yang diumumkan Lasso dalam 24 jam terakhir.

Presiden Guillermo Lasso pada Senin lalu, 24 Juli 2023, memberlakukan keadaan darurat di provinsi Los Rios dan Manabi, serta di kota Duran.

Setelah walikota Manta, sebuah kota pelabuhan sekitar 400 km (250 mil) barat daya ibu kota Quito ditemukan ditembak dan dibunuh.

Kondisi sistem penjara Ekuador telah lama menjadi perhatian para pejabat dan kelompok hak asasi manusia

Penjara Guayas 1 dapat menampung 9.500 orang tetapi melebihi kapasitas sekitar 3.000 selama kuartal pertama tahun ini.

Itu dianggap sebagai fasilitas penahanan paling berbahaya di Ekuador dan pertempuran antara geng yang bersaing pada tahun 2021 menewaskan 119 tahanan.

Sebuah komite yang ditunjuk oleh Lasso untuk memeriksa kondisi penjara tahun lalu menemukan bahwa lembaga pemasyarakatan di negara tersebut mirip dengan “pusat penyiksaan

Selama menjabat, Presiden Guillermo Lasso secara teratur menyatakan keadaan darurat sebagai tanggapan atas kekerasan di dalam penjara di seluruh negeri.

Intervensi militer di penjara akan berlanjut sampai kontrol diambil kembali dan tidak ada ancaman terhadap tahanan atau pejabat, kata pemerintah pada Selasa kemarin.