KABAERKIBAR.ID– Situasi keamanan Ekuador mencekam setelah para tahanan di lembaga pemasyarakatan di kota Cuenca,  menyandera 50 sipir dan tujuh petugas polisi,  hanya beberapa minggu setelah negara itu diguncang oleh pembunuhan seorang calon presiden, Kamis 31 Agustus 2023.

Bahkan dua ledakan mobil yang ditargetkan pada lembaga penjara Ekuador SNAI sebagai respons terhadap operasi keamanan pemerintah di penjara minggu ini, kata  Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata.

Kepolisian Nasional Ekuador melaporkan tidak ada korban luka akibat empat ledakan di ibu kota Quito, dan di provinsi yang berbatasan dengan Peru.

Sementara Menteri Dalam Negeri Juan Zapata mengatakan tidak ada petugas penegak hukum yang disandera di enam penjara berbeda yang terluka.

Pihak berwenang mengatakan tindakan tersebut merupakan respons kelompok kriminal terhadap relokasi berbagai narapidana dan tindakan lain yang diambil oleh sistem pemasyarakatan negara tersebut.

Kejahatan tersebut terjadi tiga minggu setelah pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.

Sistem pemasyarakatan, yang dikenal sebagai Layanan Nasional untuk Perhatian terhadap orang yang dirampas kebebasannya, dalam beberapa tahun terakhir kehilangan kendali atas penjara-penjara besar, yang telah menjadi lokasi kerusuhan yang mengakibatkan puluhan orang tewas.