Dalam video viral tersebut, terlihat pepohonan, tanah bahkan jaket pendaki yang tertutup es setipis salju.

Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Cianjur, Jawa Barat, mencatat penurunan suhu di puncak gunung.

Hal ini akibat musim kemarau, sehingga disarankan agar pendaki lebih mempersiapkan fisik, dilengkapi perlengkapan standar dan jaket saat mendaki.

Kepala Balai TNGGP Sapto Aji di Cianjur, Selasa, mengatakan, penurunan suhu udara yang tiba-tiba saat musim kemarau menyebabkan embun dan air membeku, sehingga suhu udara bisa membuat pendaki lebih rentan terkena hipotermia.

“Fenomena es di puncak Gunung Gede Pangrango sudah viral di media sosial.”

“Terlihat tanaman, tenda, dan jaket pendaki tertutup es setipis salju, makanya kami minta para pendaki membawa perlengkapan mendaki lengkap,” ujarnya.

Suhu udara di puncak Gunung Gede Pangrango dikabarkan turun hingga titik beku.

Sehingga fenomena ini memaksa tanaman, batu, dan tenda pendaki harus tertutup es.

Sapto juga meminta para pendaki untuk mengikuti aturan yang berlaku, terutama menjaga kebersihan.

Hal ini juga berlaku selama mendaki dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak atau mengganggu tanaman yang dilindungi di sepanjang pendakian menuju puncak gunung.

“Semua pendaki harus pintar-pintar tidak meninggalkan sisa makanan yang dibawanya untuk menjaga dan membersihkan alam, termasuk di jalur pendakian,” ujarnya.