Panas mereda, tetapi pada hari Minggu petugas pemadam kebakaran mengevakuasi lebih dari 600 orang di sepanjang pantai timur pulau Sardinia.

Setelah 60 intervensi pada malam sebelumnya, pekerjaan pemadam kebakaran berlanjut di provinsi Nuoro dan Cagliari, kata pemadam kebakaran pada hari Senin.

PBB Peringatkan Bahaya Gelombang Panas Bagi Anak-anak

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) meningkatkan kesadaran tentang dampak gelombang panas global saat ini terhadap anak-anak, khususnya di Asia Selatan.

UNICEF mengatakan pada Senin, 7 Agustus 2023 bahwa frekuensi dan tingkat keparahan gelombang panas diperkirakan akan meningkat di masa depan seiring dengan terjadinya perubahan iklim.

Asia Selatan memiliki proporsi tertinggi anak-anak yang terpapar panas ekstrem, dan 76% anak di bawah 18 tahun di wilayah tersebut, atau 460 juta orang, merasakan suhu di atas 35 derajat Celcius selama 83 hari atau lebih setiap tahun.

“Ini berarti tiga dari empat anak di Asia Selatan telah terpapar panas ekstrem, dibandingkan dengan hanya satu dari tiga anak (32%) secara global,” kata asosiasi tersebut.

“Kami sangat prihatin dengan bayi, balita, anak-anak kurang gizi dan wanita hamil, karena mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap sengatan panas dan konsekuensi serius lainnya,” kata pejabat PBB.

“Kehidupan dan kesejahteraan jutaan anak di Asia Selatan semakin terancam oleh gelombang panas dan suhu tinggi.”

“Negara-negara di kawasan ini bukan termasuk yang terpanas di dunia saat ini, tetapi panas di Asia Selatan menimbulkan risiko mematikan bagi jutaan anak yang rentan.” kata Direktur Regional UNICEF untuk Asia Selatan, Sanjay Wijesekera.

Menurut Indeks Risiko Iklim Anak UNICEF 2021, anak-anak di Afghanistan, Bangladesh, India, Maladewa, dan Pakistan “berisiko sangat tinggi” terkena dampak perubahan iklim.