Mengenal Mobil Hybrid

Mobil Hybrid dibuat bertujuan untuk mengurangi dampak dari eksplorasi sumber daya yang tidak dapat diperbarui, yaitu minyak bumi.

Mobil ini  yang bisa ditunjang juga dengan listrik, penggunaan bahan bakar minyak seperti bensin dan solar jadi lebih efisien.

Mmobil mesin hybrid menjadi salah satu upaya menekan konsumsi bahan bakar bersubsidi.

Produksi mobil hybrid mulai digalakkan, bahkan pemerintah Indonesia menjadi salah satu yang menggaungkan kampanye mobil hybrid selain mobil listrik.

Sebenarnya mobil Hybrid mulai diperkenalkan pada tahun 1900 an.

Menggunakan dua jenis teknologi sebagai sumber tenaganya yaitu sumber tenaga lagi yang dipakai sebagai sumber energi cadangan, yaitu energi baterai.

Sumber daya utamanya memang masih mesin bensin, tetapi bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada yaitu energi baterai.

Bahan bakar diolah di mesin pembakaran dalam, sedangkan energi listrik dari baterai diproses oleh motor listrik.

Beberapa jenis mobil hibrida yang saat ini sudah tersebar, diantaranya  mild hybrid, hybrid, plug in hybrid electric vehicle atau yang disingkat sebagai PHEV, dan sport hybrid.

Jenis yang mild hybrid membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.

Mild hybrid adalah mesin paling ringan dengan tenaga mesin berasal dari ruang bakar dan tidak punya motor listrik.

Baterai pada mobil ini bertugas untuk mendukung gerak.

Full hybrid adalah kebalikannya, yaitu menggunakan dua sumber energi penggerak utama yang kedua mesin ini bisa bekerja bersamaan atau parsial.

Plug in hybrid memiliki kapasitas baterai yang lebih besar dan punya sistem pengisian daya sendiri.

Baterainya bisa kuat dibawa berkendara jauh dan mudah diisi ulang.

Ada Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan juga Extended Range Electric Vehicles (EREVs).

Jenis yang terakhir adalah sport hybrid yang ringan dan efisien serta bisa menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Efisiensi bahan bakarnya lebih dari 35% dan bisa menghasilkan sampai dengan 500 tenaga kuda dari motor listriknya.