Dia sempat mengalami kebingungan yang sangat mengerikan saat dirinya menghadapi situasi homophobic.
Kurang lebih, isinya seperti ini:
“Ketika saya masuk ke asrama sekolah, saya berjalan agak aneh dan saya merasa (menjadi) homofobia, karena saya berpikir, ‘Jika saya gay, saya akan hancur di akhirat.'” Kata Chris Martin.
“ … Dan ketika saya masih kecil, Anda tahu, memahami seksualitas… Mungkin saya gay, mungkin saya ini, mungkin saya itu, saya tidak bisa menjadi seperti ini. Saya sangat takut.”
Bukan dirinya saja yang mengira bahwa dia gay, namun teman-teman sekolahnya juga menuduh dia adakah seorang gay.
“Selama beberapa tahun, mereka bertindak seolah mengatakan ‘Kamu sebenarnya gay’ dengan cara yang cukup agresif,” tambahnya, seperti dikutip dari People.
Hingga usia 15 tahun, pemikirannya tentang ketakutan dan kecemasan tentang homoseksual tiba-tiba berubah.
Menurutnya, ‘jika demikian, emang kenapa?’. Pemikiran ini juga membuatnya mengubah pendapatnya tentang homoseksual.
Tudingan bahwa Chris Martin adalah gay dan Coldplay pro-LGBT sebenarnya sudah terdengar cukup lama.
Walau begitu, pihak Coldplay maupun Chris Martin sendiri tidak pernah memberikan statement atau keterangan secara jelas tentang tuduhan tersebut.
Sebagai informasi, Coldplay akan menggelar konser yang bertajuk Music of the Spheres World Tour pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pembelian tiket langsung ludes terjual pada hari pertama yaitu Pre-sale pada 17 Mei lalu sehingga untuk hari keduanya ditutup.
Pembelian tiket dengan penjualan untuk publik juga langsung ludes habis terjual dalam hitungan menit setelah dibuka. ***
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan