Jika larva cacing pita menyebar ke organ tubuh (sistiserkosis), gejalanya lebih serius, seperti kejang berulang tanpa riwayat epilepsi, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan mendadak, benjolan kecil muncul di bawah kulit.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak lebih rentan karena daya tahan tubuh masih lemah.

Pakar penyakit infeksi RSUP Persahabatan beberapa waktu lalu mengungkapkan,  kebiasaan mengonsumsi daging tidak matang jadi pemicu utama kasus cacing pita.

Bahaya dan Komplikasi Cacing Pita

Cacing pita bukan hanya mengganggu sistem pencernaan, melainkan memunculkan komplikasi fatal seperti malnutrisi kronis akibat nutrisi tubuh diserap cacing, Neurocysticercosis (sistiserkosis otak), penyebab epilepsi di daerah endemis, hingga kerusakan organ vital seperti hati, mata, dan jantung.

WHO menegaskan Taenia solium adalah penyebab utama epilepsi yang bisa dicegah di negara berkembang. Sementara itu, data Kemenkes RI tahun 2022 menemukan puluhan kasus sistiserkosis otak di Papua terkait konsumsi daging babi mentah.

Cara Diagnosis Cacing Pita

Untuk memastikan infeksi cacing pita, dokter biasanya melakukan:

  1. Pemeriksaan feses → menemukan telur atau segmen cacing.
  2. Tes darah → mendeteksi antibodi terhadap parasit.
  3. CT Scan/MRI → bila dicurigai larva sudah masuk ke otak atau organ lain.

Panduan diagnosis ini sejalan dengan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Parasitologi Klinik Indonesia (PDSPatklin).

Cara Pengobatan Cacing Pita

Pengobatan cacing pita harus dengan terapi medis. Obat yang umum digunakan antara lain:

  • Praziquantel yang dikenal efektif melumpuhkan cacing dewasa.
  • Albendazole, yakni pengobatan untuk mengatasi larva (sistiserkosis).
  • Niclosamide, pengobatan alternatif untuk cacing pita dewasa di usus.

Jika larva menyerang otak atau mata, dokter bisa menambahkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan atau melakukan operasi.

Menurut Kemenkes RI, obat antiparasit tersedia di fasilitas kesehatan, dan pasien tidak disarankan mengandalkan ramuan tradisional tanpa pendampingan medis.

Cara Pencegahan Cacing Pita

Mencegah jauh lebih mudah dibanding mengobati. Berikut langkah praktis:

  • Pastikan daging matang sempurna sebelum dikonsumsi, bukan sekadar setengah matang seperti pada sate atau olahan cepat saji.
  • Bekukan daging di suhu -20 °C selama beberapa hari untuk membunuh larva.
  • Biasakan mencuci tangan, sayuran, dan buah sebelum dimakan.
  • Edukasi masyarakat di daerah endemis agar meninggalkan kebiasaan konsumsi daging mentah.

Program edukasi ini juga tengah digalakkan oleh Kemenkes RI melalui penyuluhan kesehatan masyarakat di Papua dan Bali.

Cacing pita masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Meski sering dianggap penyakit kuno, parasit ini bisa bertahan puluhan tahun dalam tubuh manusia dan menimbulkan komplikasi mematikan.

Deteksi dini, pengobatan medis yang tepat, serta perilaku hidup bersih dan sehat adalah kunci utama untuk melindungi diri dari infeksi cacing pita.

Apakah cacing pita bisa sembuh total? Prinsipnya bisa asalkan dengan terapi antiparasit sesuai anjuran dokter. Dalam beberapa kasus, cacing pita jarang menular antarmanusia, namun telur cacing bisa menular lewat makanan dan sanitasi buruk.

Para pakar kesehatan menyebutkan, jika anak-anak lebih rentan terkena cacing pita dan dampaknya bisa memengaruhi tumbuh kembang bila tidak ditangani cepat.

Adam Herla
Editor
Adam Herla
Reporter