Namun, sektor lain seperti teknologi dan saham-saham yang berbasis pertumbuhan juga bisa merasakan dampak dari ketidakpastian yang muncul akibat kenaikan suku bunga.
Dengan pasar saham yang ditutup bervariasi, investor perlu mengamati perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan Federal Reserve dan indikator ekonomi lainnya untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Pesan Powell tentang Keputusan Federal Reserve dan Pergerakan Saham Teknologi Besar di Wall Street
Kepala Investasi di Northwestern Mutual Wealth Management, Brent Schutte, menyatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, adalah bahwa bank sentral akan menunggu dan melihat data ekonomi sebelum membuat keputusan baru terkait kebijakan suku bunga.
“Saya pikir Fed tidak akan berhenti sampai mereka melihat inflasi turun,” tambah Schutte.
Ini menunjukkan bahwa Federal Reserve berusaha untuk tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi dan inflasi sebelum mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
Di sisi korporasi, saham perusahaan teknologi besar mengalami pergerakan yang beragam setelah merilis laporan pendapatan mereka.
Saham Microsoft mengalami penurunan sebesar 3,72% setelah mengumumkan rencana pengeluaran yang agresif untuk memenuhi permintaan atas layanan baru yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).
Meskipun demikian, pendapatan dan laba triwulanan perusahaan pembuat Windows ini masih melampaui perkiraan.
Sementara itu, saham Alphabet mengalami kenaikan sebesar 5,78% setelah melampaui ekspektasi Wall Street dalam laporan laba kuartal kedua.
Permintaan yang stabil untuk layanan cloud dan rebound dalam iklan memberikan dukungan bagi induk perusahaan Google ini.
Pergerakan saham perusahaan teknologi ini juga berdampak pada Indeks NYSE FANG+, yang mencakup banyak saham megacap pertumbuhan. Indeks ini mengalami penurunan sebesar 0,72%.
Meskipun indeks ini telah mengalami penguatan sekitar 75% sepanjang tahun ini karena optimisme atas kecerdasan buatan (AI) dan harapan terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve yang berada di dekat akhir siklus kenaikan.
David Bahnsen, kepala investasi Grup Bahnsen, menyatakan bahwa setelah kenaikan ekstrim sepanjang tahun ini di saham-saham teknologi besar, pasar telah memasuki fase di mana harga saham masing-masing perusahaan menjadi sangat tidak berkorelasi satu sama lain.
Pergerakan saham Platform Meta, mantan Facebook, mengalami kenaikan sebesar 1,39% setelah unit cloud Alibaba mengumumkan akan mendukung model kecerdasan buatan (AI) open source milik Meta, yaitu Llama.
Pergerakan saham-saham perusahaan teknologi ini mencerminkan volatilitas pasar yang sedang berlangsung.
Kenaikan dan penurunan saham besar-besaran tersebut mencerminkan ketidakpastian dan tantangan di pasar saham, terutama karena perusahaan teknologi menjadi fokus utama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) yang semakin berkembang pesat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan