Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

Perbedaan Teks Proklamasi Asli Tulisan Tangan dan Ketikan

Seperti diketahui, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ada dua versi, yaitu naskah asli teks proklamasi tulisan tangan Soekarno dan teks proklamasi ketikan Sayuti Melik.

Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ketikan Sayuti Melik sedikit naskah aslinya.

Berikut ini perbedaan teks proklamasi naskah asli dengan ketikan:

Kata “hal2” pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi “hal-hal”

Kata “saksama” pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi “tempo”

Penulisan tanggal dan bulan “Djakarta 17-08-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”

Kalimat “wakil2 bangsa Indonesia” menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”

Teks proklamasi tkemerdekaan saat ini dalam keadaan baik dan terawat meski ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan, misalnya kertas terlipat dan sobek sehingga menyebabkan huruf “S” dan “I” di akhir kata “PROKLAMASI” tidak terbaca.

Selain kerusakan tersebut, Tinta biru yang digunakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta untuk menandatangani teks proklamasi juga sudah pudar warnanya.

Saat ini teks proklamasi tersebut disimpan di Istana Negara.

Teks Proklamasi tulisan tangan Soekarno

Berikut Teks Pidato Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Saudara-saudara sekalian,

Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.

Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia.

Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan

dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17 Agustus 1945

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.

Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita!

Negara merdeka, negara Republik Indonesia! Merdeka, kekal, abadi! Insya Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita ini.