“Saat ini sekitar 30% pembayaran pelunasan biaya haji dilakukan melalui BSI Mobile dan ini meningkat dari tahun lalu sekitar 10%. Memang 70% masih dilakukan melalui cabang. ini bisa kami maklumkan karena sebagian calon jemaah haji berusia sepuh dan tidak akrab dengan BSI Mobile.” kata Anton.

Sebelumnya, Kementerian Agama memperpanjang masa pembayaran pelunasan iuran haji reguler hingga 12 Mei.

Hal ini sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi BSI sehingga membuat nasabah tidak bisa membayar uang dana hajinya.

Layanan Error Selama 4 Hari

Sebelumnya, Bank BSI mengalami error atau gangguan selama 4 hari dari 8 sampai 11 Mei 2023 kemarin.

Akibat adanya gangguan siber, hal ini menyulitkan bagi siapa saja yang ingin melakukan transaksi, termasuk pelunasan biaya haji.

Dengan upaya atau skema jemput bola ini, hingga Jumat kemarin pembayaran pelunasan iuran BSI calon jemaah telah mencapai 97,67% atau 157.775 calon jemaah.

Tingkat pelunasan biaya haji ini meningkat dari sehari sebelumnya, Kamis, 11 Mei 2023 yang hanya 95% atau 153.472 calon jemaah.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Faisal Ali Hasyim mengungkapkan, pembayaran pelunasan biaya haji terhambat akibat error sistem di BSI.

Memang, banyak jemaah yang melakukan pembayaran melalui BSI. Ia juga meminta Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag aktif jemput bola, agar memastikan calon jemaah yang akan berangkat tapi terkendala sistem error.

“jemput bola untuk memastikan jemaah memang ingin berangkat tapi terkendala belum bisa bayar karena adanya gangguan sistem BSI. Tentu kita akan cari jalan keluarnya,” kata Faisal.

Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan masih ada calon jamaah haji yang belum bisa melunasi karena terkendala jaringan BSI, Itjen akan mengusulkan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama untuk mencari jalan keluar.

Faisal melanjutkan, agar Jemaah haji tidak dirugikan. ***