– Kepulauan Seribu: Pagi (Hujan Ringan), Siang (Cerah Berawan), Malam (Berawan), Dini Hari (Berawan Tebal), suhu 26 – 28 °C, kelembapan 75 – 90%.

Prakiraan cuaca ini memberikan informasi penting bagi masyarakat DKI Jakarta dalam menyusun rencana dan kegiatan di hari Rabu mendatang.

Warga diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca terbaru dari BMKG dan mengikuti peringatan dini yang diberikan untuk menghindari potensi bencana akibat cuaca buruk.

BMKG terus melakukan pemantauan dan analisis cuaca secara berkala untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat.

Upaya ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca dan mengurangi dampak negatif dari kondisi cuaca ekstrem.

Semoga dengan adanya prakiraan cuaca yang tepat, kegiatan masyarakat dapat berjalan lancar dan aman di wilayah DKI Jakarta.

Ancaman Gagal Panen dan Kekeringan Akibat Fenomena El Nino dan IOD Positif, BMKG Minta Pemerintah Daerah Siapkan Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Ilustrasi Karhutla akibat kekeringan oleh El Nino. (shutterstock)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, telah mengingatkan akan adanya potensi gagal panen di lahan pertanian akibat dampak fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang menyebabkan kekeringan.

Situasi ini mengancam ketahanan pangan nasional.

Dwikorita menekankan perlunya langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang segera diambil oleh pemerintah daerah.

Lahan pertanian yang berada di wilayah risiko dapat mengalami kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman, yang dapat menyebabkan gagal panen.

“Dalam sektor perikanan, perubahan suhu laut dan pola arus selama fenomena El Nino dan IOD positif yang mendingin, sebenarnya berpotensi meningkatkan hasil tangkapan ikan. Peluang ini harus dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” tambah Dwikorita.

Dwikorita juga menjelaskan bahwa fenomena El Nino dan IOD positif saling mempengaruhi sehingga musim kemarau tahun ini dapat menjadi lebih kering dengan curah hujan yang rendah hingga sangat rendah.

Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, pada musim kemarau ini angka tersebut dapat menjadi hanya sekali sebulan atau bahkan tidak ada hujan sama sekali.

Puncak kemarau yang kering ini diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus hingga awal bulan September, dan diperkirakan akan jauh lebih kering dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 2020, 2021, dan 2022.

Melalui pengamatan yang dilakukan oleh BMKG, indeks El Nino pada bulan Juli ini mencapai 1,01 dengan tingkat moderate, sementara IOD sudah memasuki tingkat indeks positif.