Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), ada dua jenis Blue Moon dalam dunia astronomi, yaitu Blue Moon kalender dan Blue Moon musiman.
Yang terakhir mewakili bulan purnama ketiga dari empat bulan pada musim astronomi.
Artinya, satu tahun kalender mempunyai 13 bulan purnama, bukan 12 bulan purnama seperti biasanya.
Namun peristiwa hari Rabu sebenarnya masuk dalam kategori kalender karena adanya bulan purnama kedua di bulan Agustus setelah Sturgeon Moon pada tanggal 1 Agustus.
Biasanya terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali, dan terakhir terjadi pada tahun 2021.
Meskipun kali ini tidak akan berubah warna, banyak yang berasumsi bahwa Bulan bakal berwarna biru selama berbulan-bulan setelah letusan dahsyat gunung api Krakatau di Indonesia pada tahun 1883.
Abu dari ledakan tersebut naik ke atmosfer Bumi, partikel-partikelnya menyebarkan cahaya biru dan menyebabkan bulan jadi tampak biru.
Bagaimana Cara Melihat Fenomena Blue Moon?
Dilansir Daily Mail, Selasa, 29 Agustus 2023), agar bisa melihat bulan dengan jelas pada Rabu, para ahli menyarankan untuk menghindari kota besar dan menuju kawasan yang langitnya cerah.
Kemudia matikan lampu dalam ruangan juga dapat meningkatkan visibilitas, meskipun peluang kamu sangat bergantung pada cuaca dan bahkan polusi.
Pollacco mengatakan bahwa untuk melihat bulan purnama, lihatlah ke timur setelah matahari terbenam.
Nah, jika langit cerah atau jelas, kamu bisa menyaksikan fenomena ini.
“Bulan sangat terang sehingga kita bisa melihatnya saat tidak terlalu gelap atau bahkan saat cuaca tidak terlalu terang.”
“Itu akan terlihat sepanjang malam dan akan terbenam di barat saat matahari terbit,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan