KABARKIBAR.ID- Super Blue Moon atau Bulan Biru Super akan muncul pada tanggal 30 Agustus 2023 dan dapat diamati di Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2023.
Bulan Biru adalah bulan purnama karena ini adalah bulan purnama kedua bulan ini setelah Bulan Purnama Sturgeon yang terbit pada 1 Agustus, menurut NASA.
Sebelumnya, Blue Moon terbit pada Agustus tahun 2021, dan berikutnya baru terbit lagi pada Agustus tahun 2024.
Bulan purnama pada 30 Agustus terkenal karena sejumlah alasan.
Blue Moon yang akan datang juga merupakan supermoon ketiga dari empat supermoon berturut-turut, yang muncul sebagai bulan purnama terbesar dan paling terang tahun ini.
Bulan akan terletak sekitar 222.043 mil jauhnya dari planet bumi.
Sebagai perbandingan, jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan adalah 240.000 mil.
Supermoon purnama yang lebih dekat pada tanggal 5 November 2025, ketika bulan terletak 221.817 mil dari Bumi.
Bulan Biru pada Agustus 2023 juga akan menjadi istimewa karena tetangga terdekat bumi di luar angkasa bergabung di langit dengan Saturnus.
Raksasa gas bercincin ini juga akan berada pada titik terbesar dan paling terangnya pada tahun ini saat ia mencapai oposisi ketika Bumi berada di antara Saturnus dan Matahari.
Ini juga merupakan “supermoon” terbesar dan paling terang di tahun 2023.
Bulan mengorbit Bumi dalam bentuk sedikit elips sehingga jaraknya bervariasi.
Titik terdekatnya dengan Bumi disebut perigee dan titik terjauhnya disebut apogee.
Supermoon adalah bulan purnama yang terjadi pada atau mendekati hari perigee bulanan (secara teknis, supermoon adalah bulan purnama yang terjadi dalam jarak 90% dari jarak terdekat bulan ke Bumi pada orbit tertentu).
Terjadinya Super Blue Moon
Dikutip Space, Blue Moon yang merupakan bagian dari Supermoon, terjadi ketika Bulan berada pada sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari di mana posisi yang dicapainya setiap 29,5 hari.
Secara teknis, garis bujur langitnya adalah 180 derajat dari matahari di langit.
Orbit bulan miring sekitar lima derajat dari bidang orbit bumi, jadi meskipun bulan berada di belakang bumi.
Bulan tidak berada dalam bayangan bumi setiap kali mengelilingi planet kita.
Saat melewati bayangan bumi, kita melihat gerhana bulan, tetapi kali ini hal itu tidak terjadi.
Waktu fase bulan bergantung pada zona waktu seseorang, karena bergantung pada posisi bulan relatif terhadap bumi, bukan pada posisi seseorang di bumi.
Sementara itu, Supermoon mengacu pada saat bulan purnama bertepatan dengan perigee, yaitu titik orbit bulan saat paling dekat dengan bumi.
Pada saat-saat tersebut, bulan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang, meskipun biasanya tidak terlihat oleh pengamat biasa.
Hal ini terjadi karena orbit bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna, sedangkan jarak rata-rata ke bulan adalah 238.855 mil (384.400 kilometer), kali ini jarak bulan akan menjadi 221.942 mil (357.181 kilometer).
Menurut NASA, Blue Moon “Supermoon” tampak sekitar 7 persen lebih besar dari biasanya.
Untuk melihat bulan, lihatlah ke timur sesaat setelah matahari terbenam.
Bulan akan menjadi yang tertinggi di langit sekitar tengah malam.
Menurut NASA, Saturnus akan tampak lima derajat di kanan atas Bulan saat senja berakhir dan akan tampak berayun searah jarum jam mengelilingi Bulan saat malam semakin larut.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena Blue Moon merupakan salah satu kejadian cukup langka, karena Bulan Biru adalah Bulan Purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan, dan menjadi Bulan Purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan purnama.
Super Blue Moon bisa diamati di wilayah Indonesia yang akan terjadi pada Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 08.35 WIB atau 09.35 WITA atau 10.35 WIT.
Fenomena Supermoon terjadi pada bulan Agustus dua kali dan terakhir di September 2023.
Daftar Jadwal Supermoon Tahun 2023
Tinggalkan Balasan