Masalah ini menunjukkan bahwa isu polusi udara telah menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.

Perbandingan Tingkat Polusi Udara di Indonesia dengan Negara Asia Lainnya

Tingkat polusi udara di Indonesia telah menjadi perhatian yang semakin mendalam, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

Laporan Indeks Kualitas Udara Kehidupan (AQLI) telah mengungkapkan dampak serius dari polusi udara terhadap usia harapan hidup penduduk Indonesia.

Menurut laporan tersebut, partikel halus (PM 2.5) yang ada dalam polusi udara berpotensi mengurangi usia hidup rata-rata warga Indonesia hingga 1,4 tahun jika kualitas udara di negara ini memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 µg/m³.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, polusi udara di Jakarta mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

Data terbaru dari AirNow menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta telah mencapai kisaran 35 µg/m³ hingga melebihi angka 50 µg/m³.

Terutama selama periode dari Mei hingga September, tingkat polusi udara tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas udara di ibu kota.

Perlu dicatat bahwa dalam konteks perbandingan regional, Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait polusi udara.

Meskipun pada tahun 2021, tingkat polusi udara di negara-negara seperti Kamboja dan Thailand mengalami peningkatan sebesar 15,8% dan 5,5%, Indonesia sebenarnya berhasil mengalami penurunan sekitar 18,7% dengan rata-rata konsentrasi polutan halus dalam udara sekitar 30 µg/m³.

Di sisi lain, situasi di Myanmar, yang pada tahun 2021 menjadi negara dengan tingkat polusi tertinggi di Asia Tenggara, juga menunjukkan tingkat polusi yang sangat tinggi.

Konsentrasi partikel halus di udara Myanmar mencapai 35 µg/m³, yakni tujuh kali lipat dari pedoman WHO.

Di Thailand, tingkat polusi partikel halus juga mengalami peningkatan sebesar 5,5% dibandingkan dengan tahun 2019.

Rata-rata nasional Thailand mencapai 23,2 µg/m³ pada tahun 2021, dan angka ini telah dipertahankan sejak pertengahan 2000-an.

Jika beralih ke wilayah Asia Selatan, kita melihat bahwa penduduk Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam hal polusi udara.

Rata-rata tingkat polusi partikel halus di negara-negara ini mencapai 51,3% lebih tinggi dibandingkan pada awal abad ini.

Dampaknya sangat serius, di mana penduduk negara-negara tersebut berpotensi kehilangan hingga 5,2 tahun usia hidup berdasarkan rata-rata kualitas udara pada tahun 2021.

Sebagai contoh konkret, data terbaru mengenai partikel PM2.5 pada tahun 2021 menunjukkan bahwa polusi udara di India telah mengalami peningkatan signifikan, dari 56,2 µg/m³ pada tahun 2020 menjadi 58,7 µg/m³ pada tahun 2021.

Angka ini jauh melampaui standar WHO, yang menandakan bahwa tantangan polusi udara di negara ini masih sangat besar.

Secara keseluruhan, perbandingan tingkat polusi udara di Indonesia dengan negara-negara Asia lainnya menegaskan perlunya tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini.

Bukan hanya menjadi isu kesehatan masyarakat, tetapi juga isu lingkungan dan dampak jangka panjang terhadap harapan hidup penduduk.