Korea Selatan di Landa Banjir Akibat Hujan Lebat

Beberapa terakhir ini Korea Selatan sedang berada di puncak musim hujan dan telah terjadi hujan lebat selama empat hari terakhir, menyebabkan bendungan besar meluap.

Petugas penyelamat masih berjuang untuk mencapai sekitar 15 mobil yang terperangkap di terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara, kata kementerian itu.

Terowongan itu tergenang pada Sabtu pagi setelah air banjir menyapu terlalu cepat sehingga orang-orang di dalamnya tidak bisa melarikan diri, menurut kantor berita Yonhap.

Pada hari Minggu, lima mayat yang belum termasuk dalam jumlah kematian resmi ditemukan dari sebuah bus yang terendam di dalam terowongan, lapor Yonhap.

Mayoritas korban termasuk 17 orang tewas dan sembilan orang hilang  berasal dari provinsi Gyeongsang Utara.

Sebagian besar yang tewas akibat hujan deran dan banjir disebabkan oleh tanah longsor besar-besaran di daerah pegunungan yang menelan rumah-rumah dengan orang-orang di dalamnya.

Beberapa orang yang dilaporkan hilang hanyut saat sungai meluap di provinsi Gyeongsang Utara, kata kementerian dalam negeri.

Lebih banyak hujan diperkirakan hingga Rabu, dan Administrasi Meteorologi Korea telah memperingatkan kondisi cuaca menimbulkan bahaya “kubur”.

Korea Selatan sering dilanda banjir selama periode musim panas, tetapi negara tersebut biasanya memiliki persiapan yang baik dan jumlah kematian biasanya relatif rendah.

Negara itu mengalami hujan dan banjir yang memecahkan rekor tahun lalu, yang menyebabkan lebih dari 11 orang tewas.

Mereka termasuk tiga orang yang meninggal karena terperangkap di apartemen bawah tanah Seoul yang dikenal secara internasional karena film Korea pemenang Oscar “Parasite”.

Pemerintah mengatakan pada saat itu bahwa banjir tahun 2022 merupakan curah hujan terberat sejak catatan cuaca Seoul dimulai 115 tahun lalu, menyalahkan perubahan iklim atas cuaca ekstrem tersebut.

Presiden Yoon Suk Yeol, sekarang dalam perjalanan ke luar negeri, memerintahkan Perdana Menteri Han Duck-soo untuk memobilisasi semua sumber daya untuk meminimalkan korban, kata kantor Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Perdana Menteri Han Duksoo kemudian  meminta bantuan ke pihak militer untuk mengerahkan upaya evakuasi.

Pemerintah setempat menyebut saat init tercatat 10 orang hilang, dan beberapa orang terluka.  Selain itu, ribuan orang juga telah diminta untuk melakukan evakuasi dari sejumlah pemerintah daerah.

Salah satu operator kereta nasional Korea Selatan, Korail, juga mengumumkan penghentian keberangkatan sejumlah rute kereta dan kereta cepat, serta layanan kereta cepat akan terganggu.

Bahkan Jumat malam kemarin, 14 Juli 2023, sebuah kereta di Chungcheong Utara juga tergelincir akibat longsor dan membuat jalurnya terhambat setelah tertimpa tumpukan tanah.

Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, hanya satu orang mengalami luka, namun beruntung kereta tersebut tidak dalam kondisi mengangkut penumpang.

Hujan lebat diperkirakan kembali terjadi di semenanjung Korea sepanjang hari Minggu ini.