KABARKIBAR.ID- Proyek revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta sedang berlangsung dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan produktivitas pergerakan penumpang dan pesawat.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, berharap revitalisasi ini akan meningkatkan kapasitas penumpang dari 65 juta menjadi 110 juta per tahun.

Langkah ini diambil untuk mengakomodir permintaan penerbangan yang semakin meningkat dari dan ke Jakarta melalui Bandara Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menhub menjelaskan bahwa revitalisasi Bandara Soetta melibatkan berbagai proyek yang dilakukan di sisi darat (land side) dan sisi udara (air side).

Pada sisi darat, revitalisasi dilakukan di Terminal 1B dan 1C untuk penerbangan domestik, serta Terminal 2F untuk penerbangan internasional.

Proyek ini dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) bekerja sama dengan kontraktor PT PP (Persero) Tbk untuk Terminal 1B dan 1C, serta AP II bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk Terminal 2F.

Di sisi udara, dilakukan perluasan landas pacu (runway) oleh AP II dan pemasangan sistem oleh Airnav Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pergerakan pesawat baik saat lepas landas maupun mendarat.

Sebagai bagian dari revitalisasi, Terminal 2F yang khusus digunakan untuk penerbangan internasional akan diperbesar menjadi 70.000 meter persegi.

Semua langkah ini diambil dengan harapan dapat mengakomodir pertumbuhan permintaan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.

Menhub memproyeksikan bahwa proyek revitalisasi ini akan rampung dalam kurun waktu sekitar enam bulan ke depan, sehingga mampu memenuhi permintaan yang semakin meningkat.

Selama proses revitalisasi berlangsung, pihak terkait bekerja keras untuk memastikan bahwa Bandara Soekarno-Hatta tetap dapat memberikan layanan yang optimal bagi penumpang dan maskapai.

Selain mengamati proyek revitalisasi, Menhub juga meninjau fasilitas pemeliharaan pesawat terbang di Garuda Maintenance Facilities (GMF AeroAsia).

Ia menyatakan bahwa kepercayaan maskapai asing terhadap pemeliharaan pesawat di Indonesia semakin meningkat, ditandai dengan banyaknya permintaan perawatan pesawat dari maskapai nasional maupun asing.

Revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta merupakan langkah yang penting dalam menghadapi pertumbuhan pesat industri penerbangan di Indonesia.

Dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas, Bandara Soekarno-Hatta diharapkan dapat menjadi salah satu hub penerbangan utama di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, langkah ini juga akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan konektivitas nasional maupun internasional.

Namun, dalam proses revitalisasi ini, perlu juga diingat untuk selalu memastikan keselamatan dan keamanan seluruh proses kerja.