Dalam skala MMI, tingkat intensitas gempa diberikan dalam bentuk angka dan deskripsi yang menggambarkan efek guncangan gempa di daerah yang terkena.

Skala MMI terdiri dari 12 tingkat, mulai dari I (Tidak Dirasakan) hingga XII (Kerusakan Total).

Setiap tingkat memiliki deskripsi yang spesifik berdasarkan pengamatan dan laporan dari orang-orang yang berada di daerah yang terkena gempa.

Pada tingkat I, gempa tidak dirasakan oleh manusia kecuali oleh beberapa orang yang berada di posisi yang sangat baik untuk merasakannya.

Pada tingkat XII, terjadi kerusakan total dan kehancuran di wilayah yang terkena gempa.

Skala MMI sangat berguna dalam memahami dampak gempa bumi pada manusia dan lingkungan sekitarnya.

Informasi tentang intensitas gempa ini penting dalam penilaian risiko dan perencanaan mitigasi bencana.

Misalnya, dengan mengetahui intensitas gempa yang dirasakan di suatu daerah, dapat dilakukan penilaian terhadap tingkat kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan dan infrastruktur.

Meskipun skala MMI memberikan gambaran tentang efek guncangan gempa, penting untuk diingat bahwa skala ini bersifat subjektif dan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jarak dari episenter, kedalaman gempa, jenis tanah, dan kondisi bangunan.

Oleh karena itu, informasi dari orang-orang yang berada di daerah yang terkena gempa sangat berharga dalam menentukan intensitas gempa.

Meskipun penggunaan Skala Richter dan perhitungan magnitudo gempa lebih umum digunakan dalam penentuan kekuatan gempa, skala MMI tetap memiliki nilai penting dalam memberikan gambaran tentang intensitas guncangan yang dirasakan oleh manusia.

Terutama dalam kasus di mana tidak ada peralatan seismometer yang tersedia untuk mengukur magnitudo gempa secara langsung di lokasi kejadian.

Penggunaan skala MMI juga dapat membantu masyarakat dalam memahami dan melaporkan efek gempa yang mereka rasakan.

Laporan tentang intensitas gempa dari masyarakat dapat membantu dalam memperbaiki pemodelan dan pemetaan risiko gempa di suatu wilayah.

Dalam hal ini, BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pemantauan dan penelitian gempa bumi terus mengembangkan teknik dan metode dalam penentuan intensitas gempa.

Dengan peningkatan teknologi dan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku gempa bumi, diharapkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya tentang intensitas guncangan dapat diberikan kepada masyarakat.

Pemahaman tentang skala MMI merupakan bagian penting dalam upaya penanggulangan bencana gempa bumi.

Dengan pengetahuan yang tepat tentang intensitas gempa, masyarakat dapat lebih siap dan mampu mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan mengurangi risiko kerusakan akibat gempa bumi.