Bahkan, lanjut Christiandy Sanjaya, jika hujan turun air dengan cepat masuk ke dalam rumah.

Terlebih jika banjir melanda, Jumiati tak bisa tidur nyenyak karena seluruh lantai rumah tergenang air.

Pernah suatu kali ular besar masuk ke dalam rumah, Jumiati hanya pasrah dan tak henti berdoa sampai akhirnya ular pun keluar.

Dari kisah Pendeta Sony itu lah, Christiandy Sanjaya lalu meluangkan waktu terbang dari Jakarta ke rumah Jumiati bersama Yongki dan Dimas, pengurus INTI Kalimantan Barat.

Kunjungan itu untuk melihat dari dekat kondisi rumah dan mendengarkan langsung kesulitan Jumiati.

Kedatangan Christandy Sanjaya sebagai anggota DPD RI dapil Kalimantan Barat bersamaan dengan masa reses di DPD.

Doa Jumiati Mendapat Bantuan Perbaikan Rumah TerkabulĀ 

Christiandy Sanjaya dan pengurus INTI juga akan membiayai sewa rumah sementara rehabilitasi berlangsung.

Rehabilitasi rumah Jumiati tidak permanen karena kepemilikan lahan bukan atas milik pribadi.

Meski begitu, Jumiati sangat bersyukur karena Christiandy, Yonki, serta Pendeta Sony bersedia membantunya.

“Saya terus berdoa, agar Tuhan Yang Maha Kuasa mengirim orang yang mau menolong saya. Oleh sebab itu setelah pak Sony mengabari bahwa Bapak Christiandy mau berkunjung ke gubuk saya, saya sujud syukur, seakan tidak percaya,” kata Jumiati.

Pertemuan di rumah Jumiati terasa begitu akrab, meski di rumah yang tak layak huni.

Apalagi, lanjut Jumiati, bantuan itu datang di saat dirinya masih merayakan Idul Fitri.