S Simpan Jasad Bayi Anaknya Tergolong Keluarga Tak mampu
Hasilnya memang S bersama dengan istri memang tergolong dalam keluarga yang tidak mampu.
“Suami istri kita lihat dari tingkat perekonomian, memang di bawah standar. Kami sudah komunikasi dengan pihak Walikota, Dinsos. Mereka sedang didampingi pihak Dinsos,” pungkasnya.
Sementara jasad bayi anak S telah disemayamkan di TPU Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, pada Selasa kemarin 4 Juli 2023, sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya seorang bapak berinisial S menyimpan jasad bayinya dalam kulkas lantara tidak ada biaya untuk pemakaman anaknya.
Bapak berinisial (30) tinggal di Jalan Tanah Seratus, RT 3 RW 5, Kecamatan Ciledug terpaksa menyimpan jasad anaknya yang berumur 8 bulan dalam kulkas lantaran tidak mempunyai uang untuk biaya pemakaman.
Keberadaan jasad bayinya S itu terungkap setelah dua hari tersimpan di dalam kulkas.
Camat Ciledug, Marwan membenarkan bahwa warganya telah menyimpan jasad anaknya ke dalam kulkas.
Marwan menjelaskan, laporan berawal dari RT setempat dan diteruskan ke pipai Kelurahan Sudimara Jaya yang mana ada seorang warga meninggal dunia.
“ S adalah Warga Bogor, baru tinggal di kontrakan yang ditempati sekarang sekitar tiga bulan,” kata Marwan.
Mendapatkan laporan dari pihak kelurahan dan RT setempat, pihak kecamatan dan kelurahan mendatangi warga tersebut di rumah kontrakannya.
Setibanya disana, mereka terkejut pasalnya jasad bayi yang masih berumur 8 bulan tersimpan di kulkas dalam keadaan beku.
Ketika dimintai keterangan, S mengaku anaknya telah meninggal saat berada dalam kandungan istrinya.
Kini, istri S masih dirawat di rumah sakit.
Marwan menambahkan, S dan istri merupakan warga baru yang tinggal di wilayahnya.
Sehingga, mereka pindah ke daerah Ciledug belum melaporkan keberadaan ke pihak RT setempat.
“Karena mereka baru tinggal disini, tidak lapor RT bahkan. Tapi kita sudah urus dan sudah kita bantu untuk makamkan di Selapajang, sekarang staf kami juga membantu yang bersangkutan untuk membuat KTP sini agar bisa menggunakan BPJS,” pungkasnya.
Walaupun begitu, S tetap dilaporkan ke pihak kepolisian Ciledug untuk dimintai keterangannya.
“S sedang dibawa ke Polsek Ciledug untuk BAP, hingga sekarang masih disana,” lanjut Marwan.
Netizen mendengar berita minis tersebut memberikan komentar diantaranya
“ Pentingnya sosialisi. Ada tetangga dan saudara. Tidak mungkin mereka semua tutup mata dan telinga mendengar kalau ada yang sakit atau meninggal. Hidup gk bisa sendiri hidup gk boleh sombong dan anggap sanggup semua di lakukan sendiri. Gk bisa seperti itu. Hidup harus Rukun tolong menolong. Semoga ada hikmah di balik kejadian Ciledug ini,” kata komentar sirozil
“ Semoga saya bisa jadi gubernur banten atau ga walkot, atau camat supaya pemakaman umum di gratis kan khusus warga ktp setempat/org setempat, dr mulai pemandian, kain kafan dll sampai pemakaman di gratis kan, dengan memiliki kartu sakti khusus tangerang/kota setempat/provinsi setempat, dikhususkan untuk keluarga ga mampu, wajib di gratiskan, allahumma sholli alla sayiddina muhammad,” tulis komentar penggunatdkditemukaan.
“ Biaya pemakaman emang mahal… orang miskin ga boleh mati kali yaa, kmren aku ngurus pemakaman anakku plus mandiin jenazah abis 9 jt..blm lagi biaya ambulance dll,”tarielwahab4.
“Klo di RT saya (Ciledug) jg, ada inisiatif dari warga. Setiap Minggu selalu ada prelek dan itu seikhlasnya, tujuannya untuk membantu biaya pemakaman klo ada warga yg meninggal. Sudah berjalan lama, dana nya jg sudah hitungan Juta. Balik lagi ke diri sendiri (dari kita untuk kita),”komentar sriwahyu_2410.
“ Sedih sihhh liatnya menurut saya jika suatu waktu kita kn Musibah n kbtln kita tdk ada Uang mending Lapor ke RT/RW. bilamana andai kata tdk di Gubris lgsg aj Lapor ke Kelurahan/Kecamatan… krn gk mgkn tdk ada Solusinya… sbnr nya Semuanya Gratiss kokk… cm ya sdh Budaya kan yah smw2 ujung2 ny hrs Bayar,” komentar nadya_mrp.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan