Ia dipanggil untuk pertama kalinya pada tanggal 28 Februari 2019 dalam pertandingan persahabatan melawan Panama dan Republik Ceko.
Debut internasionalnya sebagai pemain senior terjadi pada tanggal 10 September dalam pertandingan melawan Peru. Pada tahun 2021, Vinicius termasuk dalam skuad Brasil untuk Copa America.
Profil Vinicius Junior menunjukkan perkembangan karir yang mengesankan sejak awal.
Kemampuannya sebagai penyerang telah terbukti melalui kontribusinya di klub-klub top seperti Flamengo dan Real Madrid, serta dalam tim nasional Brasil.
Dengan usianya yang masih muda, Vinicius memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain paling menjanjikan di dunia sepak bola dalam beberapa tahun mendatang.
Kejadian Rasisme yang Ia Alami Saat Bertanding Melawan Valencia
Saat Real Madrid bertandang ke Mestalla, markas Valencia, pada Minggu (21/5/2023) ketika telah memasuki babak akhir pertandingan, terjadi insiden panas yang melibatkan Vinicius dengan beberapa pemain Valencia.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat Vinicius dihadapkan oleh kiper Valencia, Giorgi Mamardashvili, sebelum akhirnya dipisahkan oleh rekan-rekannya.
Saat upaya pemisahan itu dilakukan, Vinicius juga ditarik dari belakang oleh seorang pemain Valencia.
Dalam kejadian itu, Vinicius mengalami cekikan yang membuatnya terdorong ke belakang dan menjauh dari kerumunan.
Ketika situasi sudah terpisah, Vinicius Junior terlihat memukul wajah pemain Valencia, Hugo Duro.
Tindakan tersebut kemudian diketahui oleh wasit dan VAR, yang akhirnya memberikan kartu merah kepada Vinicius.
Meskipun menghadapi perlakuan yang tidak pantas, Vinicius hanya tertawa saat harus keluar dari lapangan setelah mendapatkan kartu merah.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga sikap dan etika dalam pertandingan sepak bola.
Kekerasan fisik dan kata-kata yang rasis tidak memiliki tempat dalam olahraga ini.
Vinicius Junior harus menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, baik dalam pertandingan maupun di hadapan suporter yang tidak sportif.
Meskipun begitu, pemain berusia 22 tahun tersebut tetap menunjukkan sikap positif dengan tersenyum saat meninggalkan lapangan.
Insiden ini juga mengundang perhatian publik untuk mengatasi isu rasisme yang masih ada dalam sepak bola.
Perlakuan buruk yang diterima oleh Vinicius harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk bersatu dalam melawan segala bentuk diskriminasi dalam dunia sepak bola.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan