Sedangkan di Inggris, Januari 2022 hingga Agustus 2022 merupakan musim terkering sejak 1976.
Situasi di Perancis dan Inggris tidak lepas dari rata-rata curah hujan yang rendah.
Hal ini tentunya akan berdampak besar pada produksi pertanian negara-negara besar tersebut.
Pada akhir Juli 2022, sumber daya air Spanyol melebihi 41,9 persen dari kapasitas maksimum.
Di beberapa penampungan air, seperti waduk contohnya, justru lebih mengkhawatirkan karena rendah.
Jika kita lihat di sisi lain, antara tahun 1997 dan 2022, gletser Eropa mencair sekitar 880 kilometer kubik.
Pegunungan Alpen Kehilangan Banyak Gletser Akibat Global Warming
Pegunungan Alpen yang berada di Eropa Tengah-Selatan kehilangan gletser paling banyak, dengan turunnya ketebalan es rata-rata 34 meter.
Pada tahun 2022, gletser di Pegunungan Alpen mencair paling cepat karena faktor-faktor seperti curah salju musim dingin yang rendah, musim panas yang sangat terik, dan akumulasi debu dari Sahara.
Namun, ada kabar baik dari sektor energi di wilayah benua Eropa.
Listrik yang dihasilkan energi terbarukan di benua yang mepet-mepet itu mampu melampaui produksi listrik dari energi fosil untuk pertama kalinya pada tahun lalu.
Pada tahun 2022, energi angin dan matahari telah menghasilkan listrik 22,3 persen lebih banyak daripada bahan bakar fosil, atau 20 persen di Uni Eropa.
Emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kelistrikan di Eropa akan mencapai puncaknya pada tahun 2025, menurut laporan International Energy Agency (IEA).
Hal ini tidak terlepas dari masifnya pengembangan energi terbarukan dan penggunaan energi rendah karbon lainnya, seperti energi nuklir, yang dikatakan mampu memenuhi permintaan.
Meskipun pemanasan global di Eropa, benua itu berhasil mengurangi emisi sebesar 31 persen antara tahun 1990 dan 2020.
Eropa juga memiliki tujuan untuk mengurangi emisi sebesar 55 persen pada tahun 2030.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan