Alasan dari semua kehati-hatian ini berkaitan dengan cara kerja chatbot AI ini.

Mereka menggunakan model bahasa yang dapat menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas, dan menulis esai dengan cara meniru perilaku manusia.

Saat aplikasi seperti ChatGPT digunakan, informasi dikirim ke pengembang untuk meningkatkan chatbot, yang memungkinkan platform menerima informasi rahasia secara tidak sengaja.

Bukan Hanya Apple

Apple bukanlah perusahaan pertama yang membatasi akses pegawai memakai ChatGPT.

Perusahaan perbankan JP Morgan Chase dan perusahaan nirkabel Verizon juga tidak memperbolehkan pegawainya menggunakan ChatGPT.

Raksasa teknologi Korea Selatan dan saingan Apple khususnya iPhone, Samsung juga melarang karyawannya menggunakan ChatGPT.

Hal ini merupakan dampak dari bocornya data rahasia perusahaan pada AI chatbots pada awal April lalu.

Masalahnya terjadi secara tidak disengaja ketika tiga insinyur semikonduktor melakukan pekerjaan mereka dengan ChatGPT.

Niatnya adalah meringkas pekerjaan, tetapi akhirnya data rahasia bocor secara tidak disengaja.

Apple tampaknya telah melihat kejadian tersebut dan menyadari potensi hal serupa terjadi di dalam perusahaan.

Itu sebabnya Apple bertindak cepat untuk membatasi akses karyawan ke ChatGPT atau chatbot AI generatif lainnya.

Sebelumnya, OpenAI selaku pengembang AI Generatif telah merilis aplikasinya ke platform iOS di tengah lonjakan adanya aplikasi versi palsu yang beredar di market Apple tersebut.

Hal ini dilakukan oleh OpenAI untuk mengatasi pengguna agar tidak mengunduh aplikasi yang palsu. ***