Menurutnya, dialog ini sangat penting untuk membahas kepentingan bangsa dan negara di masa depan.

“Dialog-dialog ini sangat konstruktif, sangat penting, dan juga merupakan suatu ruang komunikasi dalam menghadapi berbagai kepentingan bangsa dan negara di masa depan,” ujarnya.

Namun, Hasto belum dapat memastikan apakah AHY dan Puan akan berolahraga terlebih dahulu di GBK.

Yang pasti, kata Hasto, pertemuan ini akan membahas komunikasi antara kedua partai politik dengan skala dialog yang lebih besar.

Pertemuan AHY dan Puan Berdasarkan Rekonsiliasi

Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa pertemuan antara Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, didasari oleh semangat rekonsiliasi.

Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Minggu pagi (18/6) di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

“Dalam niat baik kedua pemimpin muda ini, terdapat semangat politik rekonsiliasi yang akan membuka babak baru bagi sinergi, kolaborasi, dan gotong royong di antara sesama anak bangsa,” ujar Riefky melalui siaran pers pada Sabtu (17/6).

Riefky meyakini bahwa pertemuan antara AHY dan Puan dapat menjadi contoh yang baik bagi generasi muda dan menyegarkan suasana dalam perpolitikan tanah air.

Selama ini, PDIP dan Partai Demokrat belum pernah berada dalam satu koalisi bersama.

Riefky menyatakan bahwa AHY dan Puan saling menghormati posisi masing-masing saat ini.

Partai Demokrat telah mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, sementara PDIP akan mencalonkan Ganjar Pranowo.

“Meskipun saat ini kami berada dalam koalisi yang berbeda, kami menyadari bahwa pertemuan ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk mencegah perpecahan dan benturan antara sesama anak bangsa dalam menghadapi Pemilu 2024,” tambahnya.

Riefky juga mengingatkan bahwa Partai Demokrat dan PDIP keduanya merupakan partai besar.

Keduanya pernah menjadi pemenang pemilu dan memiliki pengalaman memimpin pemerintahan.

Baik Partai Demokrat maupun PDIP juga pernah berperan sebagai partai oposisi di luar pemerintahan.

Berdasarkan hal tersebut, Riefky menyatakan bahwa kerja sama antara Partai Demokrat dan PDIP bukan hanya sebatas politik praktis, tetapi juga berkaitan dengan keberlangsungan bangsa ke depan.

“Kemitraan dan kerjasama antara PDIP dan Partai Demokrat di masa depan diharapkan akan lebih luas dan mencakup agenda kebangsaan yang lebih fundamental,” tegas Riefky.