Meskipun sepatu Yeezy yang tidak terjual memiliki nilai yang signifikan, adidas harus mencari cara untuk mengurangi kerugian yang mereka alami akibat penurunan penjualan secara keseluruhan.
Harga Diperkirakan Sekitar Senilai 15 Triliun
Harga fantastis sebesar 1 miliar dolar AS, jika dikonversi ke dalam Rupiah, mencapai nyaris Rp 15 triliun.
Setelah melalui diskusi yang panjang, Adidas telah memutuskan untuk memulai penjualan sepatu Yeezy yang belum terjual senilai lebih dari 1 miliar dolar AS.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, merek olahraga asal Jerman ini telah mempertimbangkan beberapa opsi terkait sepatu Yeezy yang masih tersisa.
Namun, opsi lain untuk menangani sepatu Yeezy yang belum terjual dianggap tidak memungkinkan dilakukan.
Salah satu pertimbangan adalah kemungkinan munculnya pasar gelap jika sepatu-sepatu tersebut disumbangkan kepada orang yang membutuhkannya.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sepatu Yeezy yang ikonik ini masih memiliki nilai yang tinggi di pasaran.
Keputusan untuk menjual kembali sepatu Yeezy yang tersisa telah menjadi beban bagi Adidas, karena perusahaan ini masih harus berbagi hasil penjualan dengan Kanye West alias Ye, yang merupakan desainer dari sepatu tersebut.
Menariknya, pemutusan kontrak antara Adidas dan Ye didasarkan pada alasan yang elok, yaitu pernyataan kebencian yang dilontarkan oleh sang rapper terhadap kaum Yahudi.
Kebijakan yang diambil oleh Adidas ini mencerminkan upaya perusahaan dalam menghadapi situasi yang kompleks.
Meskipun sepatu Yeezy merupakan produk yang sangat populer dan diminati oleh konsumen, hubungan kontroversial dengan desainernya telah mempengaruhi keputusan perusahaan terkait penjualan kembali sepatu Yeezy yang belum terjual.
Dalam industri fashion, perubahan tren dan preferensi konsumen merupakan hal yang wajar.
Adidas sebagai salah satu pemain besar dalam industri ini harus terus beradaptasi dan mencari strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan yang mereka hadapi.
Penjualan kembali sepatu Yeezy yang belum terjual merupakan langkah yang diambil untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh perusahaan.
Hal itu terjadi mengingat penjualan Adidas secara keseluruhan telah mengalami penurunan 20 persen di Amerika bagian Utara pada tahun ini, tanpa mencakup penjualan sepatu Yeezy.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan