Dengan mengawali sambutannya dengan basmalah, Presiden Jokowi secara resmi memperkenalkan layanan kereta api ringan LRT yang terintegrasi di wilayah Jabodebek, yang mencakup Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan kereta api ringan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi,” kata Presiden dengan penuh semangat.

Harapan Presiden terletak pada manfaat yang akan dihadirkan oleh jaringan LRT sepanjang 41,2 kilometer ini, yang dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp32,6 triliun.

Diharapkan masyarakat Jabodetabek akan dapat merasakan dampak positifnya.

“Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT, baik yang berasal dari Cibubur dan sekitarnya maupun Bekasi dan sekitarnya, sehingga kemacetan di jalan bisa dihindari dan juga tingkat polusi udara dapat kita kurangi,” jelasnya dengan tegas.

Setelah memberikan sambutan, Presiden Jokowi secara simbolis melakukan tap-in kartu elektronik, menjadi tanda resmi dimulainya operasional LRT.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyoroti pentingnya LRT Jabodebek sebagai bagian dari sistem transportasi massal yang telah ada, termasuk kereta rel listrik (KRL), moda raya transportasi (MRT), dan bus raya terpadu (BRT).

“Setelah kita memulai MRT (mass rapid transit/moda raya terpadu), kini kita mengoperasikan LRT Jabodebek, dan sebentar lagi kita akan meresmikan kereta cepat antara Jakarta dan Bandung,” ungkap Menteri Budi.

Menurut Menteri Budi, LRT Jabodebek merupakan komitmen pemerintah untuk menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi dan ramah lingkungan.

Ia berharap konsep transportasi Jabodebek ini dapat menjadi contoh yang diikuti oleh kota-kota lain di Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi perkotaan yang lebih baik.

“Salah satu upaya kita adalah menciptakan sistem yang ramah lingkungan, namun tetap mengutamakan keselamatan dan pelayanan. Sistem ini telah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain di ibu kota dan sekitarnya, termasuk KRL, BRT, MRT, Jaklingko, dan nantinya juga akan terhubung hingga ke Bandung,” papar Menteri Budi.

Menteri Budi menekankan bahwa LRT Jabodebek dirancang dengan teknologi perkeretaapian modern yang canggih.

“Ini adalah bentuk modernisasi transportasi publik dengan teknologi perkeretaapian yang semakin mutakhir. Kita harus bangga, karena proyek ini dikerjakan oleh putra-putri bangsa sendiri,” tegas Menteri Budi.

Dengan pengoperasian LRT Jabodebek, Indonesia telah mencapai tonggak sejarah baru dalam penyediaan transportasi publik yang terintegrasi dan modern.

Presiden Jokowi dan Menteri Budi menegaskan bahwa upaya ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi dampak negatif dari kemacetan dan polusi di wilayah Jabodetabek.