KABARKIBAR.ID- Akibat kualitas udara yang buruk, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, telah mengambil tindakan untuk memberlakukan aturan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di instansinya.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap tingginya tingkat polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.
Sandiaga Uno mengumumkan bahwa penerapan WFH akan diberlakukan bagi pegawai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam satu hingga dua minggu mendatang.
Aturan yang diusulkan adalah empat hari bekerja dari rumah dan satu hari bekerja di kantor atau Work From Office (WFO).
“Dalam beberapa minggu terakhir, kualitas udara di wilayah Jabodetabek semakin memprihatinkan. Faktor-faktor seperti transportasi, industri, dan cuaca berkontribusi terhadap kondisi ini. Kemenparekraf akan segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini,” ujar Sandiaga Uno dalam wawancara The Weekly Brief with Sandi Uno, pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Selain menerapkan WFH bagi pegawainya, Sandiaga Uno juga mendorong penggunaan transportasi publik sebagai alternatif dalam beraktivitas sehari-hari, dengan tujuan mengurangi tingkat polusi udara.
Sandiaga juga menyebutkan bahwa dia sendiri akan berkontribusi dalam upaya ini dengan berhenti menggunakan mobil pribadi, meskipun mobil yang dia gunakan adalah mobil listrik.
“Saya bahkan mulai menggunakan transportasi umum dan berlari ke kantor sebagai bagian dari usaha untuk mengurangi polusi di Indonesia,” tambahnya.
Langkah Sandiaga Uno ini sejalan dengan imbauan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah rapat terbatas mengenai polusi udara pada Senin, 14 Agustus 2023.
Presiden Jokowi mendorong perusahaan untuk menerapkan sistem kerja hibrida (hybrid working) bagi para karyawan mereka.
“Dan jika perlu, kita harus berani mendorong banyak kantor untuk menerapkan kerja hibrida, baik dari kantor maupun dari rumah,” ujar Presiden Jokowi.
Beliau juga menggarisbawahi bahwa jam kerja mungkin akan mengalami penyesuaian, seperti jam kerja dari pukul 7 pagi hingga 5 sore atau model lainnya.
Sandiaga Uno juga menyoroti perlunya langkah-langkah jangka panjang dalam menghadapi masalah polusi udara.
Dia menekankan pentingnya peningkatan jumlah ruang terbuka hijau, konversi industri yang ramah lingkungan, serta pengembangan destinasi wisata super prioritas dengan fokus pada elektrifikasi.
“Saya merasakan sendiri dampak buruk dari polusi udara ini saat saya berolahraga pagi. Oleh karena itu, kami harus mampu menciptakan kualitas udara yang baik, karena hal ini juga menjadi faktor penting yang diperhatikan oleh para wisatawan yang mengunjungi negara kita,” pungkas Menteri Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno Berujar Presiden Sudah Batuk dalam 4 Minggu Akibat Kualitas Udara yang Buruk
Dalam beberapa hari terakhir, perhatian terhadap kualitas udara di Jakarta menjadi sorotan publik akibat kondisi yang mengkhawatirkan.
Tingkat polusi udara mencapai tingkat yang menyebabkan terbentuknya kabut tebal dan memberikan dampak serius terhadap kesehatan penduduk kota.
Polusi udara yang melonjak tersebut bahkan mengundang perhatian Menteri Ad Interim Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sandiaga Uno, yang mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengalami batuk-batuk selama empat minggu terakhir.
Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab kondisi ini adalah tingkat tinggi polusi udara di Jakarta.
“Presiden menginginkan langkah konkret diambil dalam satu minggu ini karena beliau sendiri sudah batuk selama hampir empat minggu, yang merupakan pengalaman yang belum pernah beliau alami sebelumnya,” tutur Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 14 Agustus 2023.
Lebih lanjut, Sandiaga Uno menambahkan, “Dokter juga memberi indikasi bahwa kualitas udara yang buruk dan tidak sehat dapat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan Presiden.”
Tinggalkan Balasan