KABARKIBAR.ID- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memecat jenderal tertinggi militer serta menyerukan lebih banyak persiapan untuk kemungkinan perang,
Seruan persiapan untuk perang disampaikan Kim Jong-un saat menghadiri rapat Komisi Militer Pusat yang membahas rencana penanggulangan untuk menangkal musuh Korea Utara.
Pertemuan Kim Jong-un dengan Komisi Militer Pusat itu dilakukan saat Seoul dan Washington mempersiapkan latihan gabungan besar akhir bulan ini, yang dipandang Korea Utara sebagai latihan untuk invasi dan telah berulang kali diperingatkan dapat memicu sebagai ancaman terbesar Korea Utara.
Kim Jong-un juga memerintahkan untuk peningkatan produksi senjata dan perluasan latihan militer.
Kim Jong-un menggantikan Kepala Staf Umum Pak Su-il dengan Jenderal Ri Yong-gil, selama pertemuan komisi militer pusat dilaporkan KCNA tetapi tidak ada rincian lebih lanjut tentang siapa musuh Korea Utara.
Jenderal Ri Yong-gil adalah menteri pertahanan, dan masih belum jelas apakah dia akan mempertahankan peran itu.
Langkah Kim Jong-un muncul selama pertemuan komisi militer pusat partainya, dan setelah dia mengunjungi pabrik senjata di mana dia meminta lebih banyak mesin rudal, artileri, dan senjata lain untuk dibangun.
Dia juga menyerukan lebih banyak latihan militer untuk mengoperasikan senjata dan peralatan terbaru secara efisien guna mempertahankan postur mobilisasi untuk pertempuran setiap saat, kata laporan itu.
Korea Utara akan menggelar parade milisi pada 9 September, menandai peringatan 75 tahun berdirinya republik saat pertemuan tersebut membahas persiapan acara tersebut, menurut laporan KCNA.
Korea Utara memiliki sejumlah besar kelompok paramiliter yang digunakannya untuk memperkuat pasukan militernya.
Pekan lalu, Kim mengunjungi beberapa pabrik senjata utama Korea Utara, termasuk fasilitas yang membuat mesin untuk rudal jelajah strategis, dan menyerukan peningkatan produksi senjata, lapor media pemerintah.
Kunjungan tersebut dilakukan kurang dari dua minggu setelah Kim menghadiri parade militer besar dengan pejabat Rusia dan China, memamerkan senjata terbaru Korea Utara , termasuk rudal balistik antarbenua dan drone mata-mata.
Sementara itu Pak Su-il yang dipromosikan ke jabatan tersebut akhir tahun lalu, mungkin telah diberhentikan karena dia tidak menunjukkan kompetensi yang memadai di bidang operasi militer.
Menurut Cheong Seong-chang, seorang peneliti di Institut Sejong Kim Jong Un menunjukkan kecenderungan cepat mengganti pejabat ketika dinilai kurang mampu mengontrol dan menjalankan tugasnya.
“ Ri mungkin adalah “orang yang paling cocok” untuk menggantikan Pak, karena dia sudah lama memegang posisi itu, tambah Cheong.
Tinggalkan Balasan