KABARKIBAR.ID- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai kehadiran Siklon Tropis Khanun yang terpantau di Laut Filipina utara Papua.
Fenomena cuaca ini diperkirakan akan membawa dampak berupa hujan lebat dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia timur.
Informasi ini menjadi penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah antisipatif guna mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan oleh siklon tropis ini.
Siklon Tropis Khanun merupakan suatu sistem cuaca yang terbentuk di perairan Laut Filipina dan memiliki potensi untuk mengakibatkan gangguan cuaca ekstrem.
BMKG menyampaikan informasi mengenai posisi Siklon Tropis Khanun, yang terletak di Laut Filipina sebelah utara wilayah Papua.
Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Khanun mencapai 35 knots dengan tekanan udara minimum sekitar 1000 hPa.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Siklon Tropis Khanun?
Siklon Tropis Khanun adalah suatu fenomena meteorologi yang memiliki sejarah pergerakan dan perkembangan.
Pada tanggal 12 Juli 2012, kelompok besar badai terkait dengan inti dingin depresi mulai membentuk daerah tekanan rendah yang lemah di barat laut Guam.
Pada tanggal 13 Juli, inti dingin depresi ini terpisah dari inti hangat depresi, dan konveksi dari inti hangat depresi mulai terorganisir.
Oleh karena itu, Japan Meteorological Agency (JMA) meningkatkan kategori badai menjadi depresi tropis pada 14 Juli.
Kemudian, pada awal tanggal 15 Juli, Joint Typhoon Warning Center (JTWC) mengeluarkan Tropical Cyclone Formation Alert (TCFA) mengenai badai tersebut, dan mengangkat kategori badai menjadi depresi tropis pada hari yang sama.
Pada tanggal 16 Juli, JMA meningkatkan kategori badai menjadi badai tropis dan memberinya nama Khanun.
Pada tanggal yang sama, JTWC juga meningkatkan kategori Khanun menjadi badai tropis, sementara Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) memberinya nama Enteng karena badai ini singkat melewati sudut wilayah Filipina.
Pada akhir tanggal 17 Juli, kategori Khanun ditingkatkan oleh JMA menjadi badai tropis gawat, ketika inti Khanun melewati Okinoerabujima.
Pada tanggal 18 Juli, JMA menurunkan kategori Khanun menjadi badai tropis saat berada di selatan-barat daya Pulau Jeju.
Pada tanggal yang sama, Khanun mendarat di Kota Mokpo, Korea Selatan sebagai badai tropis.
Namun, segera setelahnya, Khanun melemah menjadi depresi tropis saat melewati Korea dan berubah menjadi sistem cuaca luar tropis.
Pada tanggal 22 Juli, badai Khanun akhirnya menghilang sepenuhnya.
Ancaman Cuaca Ekstrem: Siklon Tropis Khanun di Laut Filipina Utara Papua
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan serius terkait dengan hadirnya Siklon Tropis Khanun.
Siklon ini terpantau berlokasi di Laut Filipina sebelah utara Papua, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 knots dan tekanan udara minimum sekitar 1000 hPa pada hari Sabtu, 29 Juli 2023.
Prediksi BMKG menyatakan bahwa Siklon Tropis Khanun berpotensi untuk mengalami peningkatan intensitas dalam waktu 24 jam mendatang serta bergerak ke arah Barat – Barat Laut.
Sistem cuaca ini juga berdampak pada pembentukan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di beberapa wilayah, termasuk Perairan Utara Maluku Utara hingga Laut Filipina, Perairan Utara Papua hingga Laut Filipina, dan dari Filipina hingga Laut Filipina.
Salah satu efek utama dari Siklon Tropis Khanun adalah terjadinya gelombang laut dengan ketinggian yang cukup signifikan.
Berdasarkan informasi BMKG, beberapa wilayah yang terdampak oleh gelombang laut tersebut meliputi:
Tinggalkan Balasan