KABARKIBAR.ID – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, minta Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera urus 8.000 tambahan kuota haji.
Tambahan 8.000 kuota haji, menurut Wapres Ma’ruf Amin, dikhawatirkan bahwa Arab Saudi tidak akan memberikan tambahan kuota laga untuk Indonesia beberapa tahun mendatang.
“Untuk tambahan (kuota haji), itu dipersiapkan karena memang ini kalau tidak kita urus dengan baik, nanti tahun depan tidak ditambah lagi, karena itu harus dipersiapkan dengan baik,” Kata Ma’ruf Amin pada Kamis, 25 Mei 2023.
Sementara itu, terkait dampak penambahan kuota terhadap dana haji, Ma’ruf Amin juga meminta agar hal itu dikaji secara detail agar langkah yang akan dilakukan ke depan bisa direncanakan.
“Tentu ada konsekuensi- konsekuensi masalah beban subsidi itu, karena masih cukup besar kan tahun ini. Jadi kita lihat nanti akibatnya terhadap dana efisiensi itu,” pungkas Wapres Ma’ruf Amin.
Berdasarkan e-Hajj, Indonesia mendapat tambahan kuota haji 1444H / 2023M sebesar 8.000 kuota.
Kuota ini terbagi menjadi 7.360 jemaah reguler dan 640 jemaah khusus.
Penambahan kuota reguler akan diisi oleh 5.765 jemaah cadangan yang telah membayar namun belum mendapatkan kuotanya.
Sisa kuota tambahan yang belum habis adalah 1.595 yang akan dibagi berdasarkan dengan jumlah daftar tunggu masing-masing provinsi sesuai ketentuan.
Jemaah Haji Indonesia Terbanyak Sepanjang Sejarah
Jemaah haji Indonesia 1444 H / 2023 menjadi yang terbesar sepanjang sejarah dengan 229.000 jemaah setelah sebelumnya mendapat tambahan kuota sebanyak 8.000 jemaah.
“Awalnya kita mendapat kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 221.000 orang, kemudian ada tambahan kuota sebanyak 8.000 orang, sehingga total menjadi 229.000 orang,” ujar Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Rabu, 24 Mei 2023.
Menurutnya, penambahan kuota 8.000 itu merupakan bukti eratnya hubungan Indonesia dan Arab Saudi.
“Hubungan erat antara Indonesia dan Arab Saudi telah terjalin sejak lama dan semakin kuat,” ujar Dubes Aziz.
Tinggalkan Balasan