1. Nyeri perut yang hebat dan menangis terus-menerus.

2. Muntah yang lebih sering dan hebat daripada biasanya.

3. Kehilangan nafsu makan.

4. Kulit memar atau mudah memar.

5. Nafas cepat atau sesak napas.

Jika orangtua atau pengasuh mendapati gejala-gejala ini pada anak-anak, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

DBD pada anak-anak membutuhkan perhatian lebih karena bisa berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam menghadapi DBD, edukasi dan pencegahan menjadi kunci utama untuk mengurangi penularan penyakit ini.

Masyarakat harus tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak.

Selain itu, penting juga untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan agar penanganan dapat dilakukan lebih awal dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

Dengan upaya bersama, diharapkan penularan DBD dapat diminimalisir dan masyarakat dapat terhindar dari ancaman penyakit ini.

Gejala Demam berdarah pada Anak-anak dan Kapan Harus ke Dokter

 

Gejala Demam Berdarah (DBD) pada anak merupakan hal yang perlu diwaspadai dengan baik.

Meskipun gejala DBD pada anak juga dapat muncul pada penyakit lain, namun pemeriksaan medis perlu dilakukan untuk memastikan apakah penyakit tersebut memang DBD atau bukan.

Gejala DBD pada anak memiliki beberapa kesamaan dengan gejala pada orang dewasa, namun juga memiliki perbedaan yang perlu diingat.

Berikut adalah gejala DBD pada anak yang perlu diwaspadai:

1. Sakit perut atau perut terasa nyeri ketika ditekan: Anak yang mengalami DBD seringkali mengeluhkan nyeri pada perut dan area sekitarnya.

Perutnya juga bisa terasa sensitif saat ditekan.

2. Demam tinggi secara tiba-tiba: Anak yang terinfeksi DBD akan mengalami demam dengan suhu tubuh yang tinggi secara mendadak.

3. Muntah makanan atau muntah darah: Anak yang mengalami DBD bisa mengalami muntah, baik berupa muntah makanan maupun muntah darah.

4. Terdapat feses yang berdarah: Beberapa anak yang mengalami DBD dapat mengalami feses berdarah atau tinja berwarna merah.

5. Mimisan dan gusi berdarah secara tiba-tiba: DBD juga dapat menyebabkan mimisan dan gusi berdarah pada anak.

6. Trombosit menurun: Pada pemeriksaan medis, anak yang terinfeksi DBD biasanya akan mengalami penurunan jumlah trombosit dalam darahnya.

7. Merasa lelah, gelisah, dan mudah marah: Selain gejala fisik, anak yang mengalami DBD juga bisa merasa lelah, gelisah, dan mudah marah.

8. Kebocoran plasma saat pemeriksaan: Pada beberapa kasus DBD, dapat terjadi kebocoran plasma yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di berbagai organ tubuh anak.

Ketika anak menunjukkan gejala-gejala di atas, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat adalah langkah yang tepat untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang sesuai.

Jangan mencoba mengobati gejala sendiri tanpa arahan dokter, karena hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.